Batik merupakan kain yang diakui menjadi ciri khas pakaian orang Indonesia, bahkan sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya.
Di berbagai daerah seperti pekalongan, solo dan Jogja terkenal sebagai sentral batik di Indonesia. Namun, tahukah bahwa Pangandaran punya batik khas daerah loh. Seperti apa?
Perajin batik Kodja Pangandaran Rusdaya Saleh Hidayat (64) salahsatu pelaku Usaha, Miktro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran berhasil menciptakan motif batik ikan marlin yang menjadi batik khas Pangandaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produksi batik yang kami ciptakan di antaranya batik cap, batik tulis, dan kombinasi cap tulis. Sementara ada hampir 50 motif batik dengan ragam corak, paling best seller motif bercorak Ikan Marlin," ucapnya.
Selain itu ada 10 motif batik khas Pangandaran yang menjadi unggulan diantaranya, motif udang windu, udang samudera, hasil laut Pangandaran, patung marlin, kuda laut, rereng udang, marlin juara, marlin samudera, pakis marlin dan bintang marlin.
Menurutnya motif batik Kodja sudah terdaftar dan memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Kemenkumham RI.
Sementara untuk filosofi pada batik motif Marlin Juara artinya ada ciri khas yang terdapat dalam ikan tersebut, yang memiliki sifat lincah aktraktif dan selalu bergerak.
Menurutnya apabila motif tersebut sudah berbentuk pakaian batik, maka bagian belakang baju ada motif tiga ikan marlin yang syarat dengan makna. "Gerombolan 3 ikan marlin itu mempunyai ciri yang jujur, amanah dan rancage. Diharapkan siapapun yang pakai bisa termotivasi sebagai bekal hidup," terangnya.
![]() |
Sementara Jika dibuat baju batik nampak depan ada 4 motif ikan marlin yang memiliki ciri potensi wilayah Pangandaran yang memanfaatkan gunung, rimba, laut dan pantai. "Apabila mengelola keempat itu, kita akan jadi Juara," terangnya.
Dia mengatakan produksi batik Kodja motif Ikan Marlin sudah tembus ke berbagai daerah diantaranya Jawa Barat, Bali, Sulawesi dan di pasar konvensional dan platform digital media sosial.
Batik Kodja sendiri syarat dengan makna yang artinya wilayah suatu daerah. "Daerah tempat produksi batiknya kan di Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Kodja kata lain dari Kondangjajar," terangnya.
Untuk harganya ditentukan dengan jumlah warna dan jenis kain. "Motif satu warna dibandrol dengan harga 80 ribu, dua warna 100 ribu, untuk tiga warna 125 ribu itupun dengan bahan standar per dua meter. Apabila ditambah kain high class nambah 20 ribu," ucapnya.
![]() |
Apabila memesan dengan bahan premium satu warnanya seharga 100 ribu, dua warna 125 ribu, 3 warna 150 ribu per dua meter semua merupakan batik cap.
"Jika pesannya batik tulis harga yang dibandrol paling murah 300 ribu dan batik tulis halus seharga 400 ribu sampai 1 juta," terangnya.
Rusdaya mengatakan untuk omset dulu sebelum pandemi bisa capai 20 juta per bulan. Belum pas waktu ada pameran.
"Karena pandemi langka pameran di berbagai daerah, omset pun turun jadi dibawah 10 juta per bulan," ucapnya.
Dia berharap batik Kodja motif Marlin khas pangandaran tetap menjadi produk unggulan, komuniti budaya yang diandalkan Kabupaten Pangandaran.
"Batik motif Marlin ini sudah digunakan oleh kedinasan pemerintahan di Bali dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ucapnya.
(tey/tya)