Keraton Kacirebonan merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Cirebon. Di Keraton ini, tersimpan benda-benda bersejarah yang telah berusia ratusan tahun. Salah satunya adalah wayang kulit Gagrak Cirebon.
Menurut Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Cirebon, Elang Iyan Ariffudin, wayang kulit Gagrak Cirebon yang saat ini tersimpan di museum Keraton Kacirebonan diperkirakan telah berusia sekitar 300-400 tahun.
![]() |
Ia menyebutkan, wayang kulit Gagrak Cirebon ini memiliki dua jenis, yakni Kidang Kencana dan Mega Mendung. Sesuai dengan namanya, wayang ini pun terbuat dari bahan kulit. Adapun bahan kulit yang digunakan yaitu berasal dari kerbau betina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Kidang Kencana sendiri ukurannya lebih kecil dibanding dengan Mega Mendung," kata Elang Iyan saat berbincang dengan detikjabar beberapa waktu lalu.
"Untuk wayang kulit Gagrak Kidang Kencana disimpan di kotak jimat, sementara yang Mega Mendung disimpan di kotak anggon," terang Elang Iyan yang juga Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan.
Mengingat usianya yang sudah sangat tua, wayang kulit Gagrak Cirebon yang saat ini tersimpan di museum Keraton Kacirebonan sudah tidak memungkinkan lagi jika untuk ditampilkan dalam sebuah pergelaran.
Menurut Elang Iyan, kini wayang kulit Gagrak Cirebon, baik Kidang Kencana maupun Mega Mendung yang tersimpan di museum hanya difungsikan sebagai bahan edukasi.
"Saat ini hanya untuk bahan edukasi. Untuk bahan skripsi, tesis maupun disertasi," tuturnya.
Namun, sesekali wayang kulit Gagrak Cirebon ini akan dikeluarkan dari kotak penyimpanan pada setiap tanggal 1 Kliwon. Itu pun hanya untuk perawatan.
"Dikeluarkan untuk diisis atau diangin-angin. Itu untuk perawatannya. Itu juga sebagai bentuk kontrol kami bilamana wayang kulit Gagrak ini ada kerusakan maka akan kami perbaiki," ucapnya.
Hingga saat ini, imbuh Elang Iyan, pergelaran wayang kulit Gagrak Cirebon masih rutin diselenggarakan di Keraton Kacirebonan. Khususnya pada setiap malam 1 Muharam atau 1 Suro yang bertepatan dengan hari lahir Kota Cirebon.
"Tapi kami pakainya wayang milik pribadi, bukan koleksi milik keraton. Ke depan kami berharap Keraton Kacirebonan bisa memiliki duplikat yang mirip dengan wayang Gagrak yang tersimpan di museum. Agar yang asli tetap disimpan, sementara yang duplikat dipergelarkan," katanya.
(mso/tey)