Arinda (24) dan Vivi (24) berjalan pelan meninggalkan area kampus Politeknik tempat Career Day 2025. Keduanya tampak masih membawa map berisi berkas lamaran. Asal Selabintana, dua sahabat lulusan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) ini baru pertama kali mengikuti job fair.
Vivi tersenyum kecil sambil menggenggam tasnya erat. "Baru daftar satu, di perbankan aja," ucapnya kepada detikJabar usai mengikuti wawancara perusahaan perbankan di Politeknik Sukabumi, Rabu (26/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku pengalaman datang ke job fair cukup menyenangkan. "Karena baru pertama kali ikut kayak gini, ternyata nambah banget pengalaman. Jadi tahu proses dan suasana dunia kerja hari ini," kata dia.
Arinda mengangguk setuju. Berbeda dari sahabatnya, Arinda sudah sering melamar kerja secara online. Namun untuk job fair, ini adalah yang pertama.
"Lulus tahun kemarin. Rencananya mau daftar dua perusahaan, sama yang ini juga (supermarket)," ujar Arinda.
Soal peluang kerja, keduanya sepakat kondisi di Sukabumi cukup menantang. Konflik mengenai pungli hingga relasi antar pekerja dan calon pekerja masih kerap terjadi.
"Sulit ya kalau sekarang, banyak saingan. Kalau nyari lewat sosial media susah, email juga kadang ketumpuk. Di Sukabumi lumayan agak susah, kecuali yang punya relasi. Pengalaman (kena pungli) belum pernah," sambungnya.
"Informasi lowongan pekerjaan juga kurang menyebar luas. Tadi waktu wawancara juga ditanya soal isi pendaftaran dulu secara online, tapi kita nggak diinformasikan sejak awal," kata dia.
Harapan mereka sederhana, bahwa career day ini dapat menjawab kebutuhan mereka akan pekerjaan dan penghasilan yang layak. "Semoga keterima. Kalau nggak keterima, mungkin belum rezeki aja," kata Arinda sambil tersenyum.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menyebut Career Day kali ini diikuti 16 perusahaan dengan 56 lowongan kerja utama dan sub-posisi yang totalnya mencapai sekitar seribu akses lowongan.
"Pendaftar online yang masuk ada 1.616 orang. Tapi masih banyak juga yang daftar on the spot," katanya.
Punjul memastikan pelaksanaan berjalan lancar dan tertib. Setiap perusahaan disediakan ruang kelas khusus untuk proses wawancara dan interaksi langsung dengan pencari kerja.
"Jadi bukan hanya melamar, tapi juga mendapat edukasi tentang perusahaan dan peluangnya," kata dia.
Ia menegaskan kegiatan ini terbuka untuk pencari kerja dari mana pun, tidak dibatasi hanya warga Kota Sukabumi. "Kita mix antara online dan offline. Yang berkasnya tidak lengkap otomatis tersaring dari awal, jadi tidak terjadi penumpukan," jelas Punjul.
Terkait keluhan kurangnya penyebaran informasi, Punjul mengaku evaluasi akan dilakukan. "Kita sudah sebar lewat media sosial dan aparatur kecamatan serta kelurahan. Tapi mungkin belum menjangkau semuanya," imbuhnya.
Disnaker merencanakan Career Day akan digelar lebih sering pada 2026. "Biasanya satu kali setahun, nanti akan kita buat empat kali. Tujuannya memperbesar peluang para pencari kerja untuk mengakses lowongan kerja," ujar Punjul.
Di tengah kerumunan pelamar yang datang dan pergi, kisah Arinda dan Vivi menjadi potret kecil semangat anak muda Sukabumi, berupaya menembus dunia kerja yang ketat, sambil berharap informasi dan peluang bisa lebih dekat dan mudah dijangkau.
(sud/sud)










































