Omzet Pedagang Pasar Baru Merosot Meski Pengunjung Membludak

Omzet Pedagang Pasar Baru Merosot Meski Pengunjung Membludak

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Minggu, 23 Mar 2025 13:00 WIB
Suasana Pasar Baru Bandung menjelang Lebaran 2025.
Suasana Pasar Baru Bandung menjelang Lebaran 2025. (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)
Bandung -

Menjelang Lebaran 2025, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung yakni Pasar Baru Trade Center terpantau ramai dikunjungi warga. Kios-kios yang menjual aneka pakaian dipadati pelanggan yang datang dari berbagai daerah.

Berdasarkan pantauan detikJabar (22/3/2025) sore, pengunjung memadati area lantai dasar Pasar Baru yang menjajakan pakaian jadi untuk wanita maupun pria dan aneka kerudung. Di beberapa kios, terlihat kerumunan pembeli rela berdesakan sembari tawar-menawar harga pakaian yang diinginkan.

Beberapa kios lainnya yang ramai dikunjungi pembeli di antaranya adalah kios baju anak-anak dan penjual mukena di lantai 1. Pengunjung yang didominasi rombongan keluarga tersebut mayoritas berbelanja mengitari dua lantai terbawah area Pasar Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keramaian pengunjung Pasar Baru juga tercermin dari lalulintas jalan Otista yang sempat macet akibat tersendat kendaraan yang berlalu-lalang dari dan menuju Pasar Baru.

Salah satu pengunjung, Ai, mengatakan bahwa ia memilih berbelanja baju Lebaran di Pasar Baru karena ingin sekaligus ngabuburit. Meski sering berbelanja online, wanita yang sengaja datang dari Limbangan, Garut tersebut mengaku sesekali menikmati berbelanja langsung ke toko.

ADVERTISEMENT

"Pengen sambil jalan-jalan setahun sekali, (datang) jauh dari Limbangan. Barang (yang dijual di Pasar Baru) ada yang bagus, ada juga yang biasa saja, gimana kita mencarinya. Sering sih saya belanja online, tapi pengen juga sesekali sambil lihat-lihat ke Pasar Baru," ungkapnya pada detikJabar.

Hal senada juga disampaikan Dian, pengunjung asal Bandung yang datang ke Pasar Baru bersama anak dan istrinya. Ia mengatakan masih memilih berbelanja offline di tengah gempuran pasar online agar lebih yakin dengan barang yang dibeli.

"Saya nyari baju buat anak sekalian ajak jalan-jalan ngabuburit. Lebih pas aja barangnya kalau lihat langsung, jadi tahu cocok atau enggaknya. Bisa kita cobain," jelasnya.

Meski demikian, ia mengatakan, pengeluaran untuk berbelanja tahun ini berkurang. Pasalnya, ia tengah berhemat di tengah pendapatan yang tak pasti.

"Iya lagi berhemat juga sih, soalnya keuangannya kurang ada lah. Kerjaan juga agak susah sekarang mah," jelas Dian.

Keluhkan Omzet Turun

Pengencangan ikat pinggang yang dilakukan Dian agaknya menjadi fenomena yang jamak terjadi di kalangan pelanggan Pasar Baru tahun ini. Pasalnya, deskripsi keriuhan suasana Pasar Baru di atas ternyata tidak berbanding lurus dengan cuan yang diperoleh para pedagang.

Walaupun ramai disesaki pengunjung, sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan omzet dibanding tahun lalu. Seperti yang dialami salah satu penjual mukena, Suci Guntari. Ia mengatakan, pengunjung biasanya sudah mulai memadati Pasar Baru sejak menjelang Ramadhan.

Suasana Pasar Baru Bandung menjelang Lebaran 2025.Suasana Pasar Baru Bandung menjelang Lebaran 2025. Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Namun, tahun ini pengunjung baru memadati pusat perbelanjaan tersebut saat menjelang Lebaran. Keramaiannya pun disebut tak sepadat tahun lalu.

"Lebih sepi sih sekarang, tahun lalu lebih ramai lagi yang datang. Sekarang enggak ada puncak keramaiannya, setiap hari (sepanjang Ramadhan) suasananya seperti ini," ungkapnya.

Hal tersebut juga berpengaruh langsung pada penurunan omzet harian. Ia mengatakan, pendapatan kotor harian berkurang sebanyak 30-40 persen. "Biasanya omzet di atas Rp50 juta per hari, sekarang hanya Rp20-30 juta," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan salah satu penjual tunik dan kemeja, Nia. Ia mengatakan, penjualan hampir sama seperti tahun lalu meskipun ada pengurangan pendapatan. Namun, omzet turun jauh jika dibandingkan dengan masa sebelum Covid-19.

"Kalau dibanding sebelum Covid ya jauh, sekarang kondisinya hampir sama kaya tahun kemarin, tapi lebih sepi. Kondisi gini enggak hanya (dialami) saya, hampir semua pedagang juga sama," ungkapnya.

Bahkan, pedagang minuman pun mengalami keluhan yang sama. Rina, penjual minuman cokelat tepat di depan gerbang masuk Pasar Baru mengatakan penjualannya berkurang dibanding Ramadan tahun lalu. d"Puasa kemarin mah sehari bisa bikin 50 cup, tahun ini nyampe 20 cup juga susah," terangnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads