.webp)
Raksasa hotpot asal Tiongkok, Haidilao, tengah menghadapi skandal besar setelah sebuah video yang memperlihatkan dua remaja buang air kecil ke dalam hotpot di salah satu restorannya menjadi viral. Insiden ini membuat Haidilao meminta maaf dan menawarkan kompensasi besar kepada lebih dari 4.000 pelanggan yang terdampak.
Mengutip dari detikTravel, CNN melaporkan, video yang beredar menunjukkan dua pria bermarga Tang dan Wu mengencingi hotpot di ruang pribadi salah satu cabang Haidilao yang berlokasi di The Bund, Shanghai. The Bund merupakan kawasan ikonik di tepi sungai yang terkenal dengan arsitektur kolonial dan pemandangan cakrawala Pudong, salah satu destinasi wisata utama di kota tersebut.
Baca juga: Bapau Ini Isinya Tak Biasa |
Motivasi dua remaja berusia 17 tahun itu melakukan aksi menjijikkan ini masih belum diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Respons Haidilao dan Penyelidikan Insiden
Haidilao mengungkapkan bahwa insiden ini terjadi pada 24 Februari. Namun, mereka baru mengetahui kejadian tersebut empat hari kemudian, sehingga mengalami kesulitan dalam memastikan waktu dan lokasi video tersebut direkam.
Perusahaan mengakui adanya kekurangan dalam prosedur pelatihan, yang menyebabkan staf gagal mendeteksi insiden secara langsung. Setelah penyelidikan lebih lanjut, mereka berhasil mengonfirmasi bahwa lokasi kejadian berada di pusat kota Shanghai pada 6 Maret.
"Pada dini hari tanggal 24 Februari, dua orang pria buang air kecil ke dalam hotpot setelah makan di ruang pribadi di cabang Haidilao di Bund di Shanghai. Karena manajemen tidak pernah membuat rencana darurat atau memberikan pelatihan untuk menangani insiden jenis ini, staf di cabang kami tidak dapat mendeteksi adanya kelainan di tempat kejadian atau menjaga keamanan lingkungan tempat makan," ujar pihak Haidilao dalam pernyataan resminya belum lama ini.
Kompensasi Besar-Besaran untuk Ribuan Pelanggan
Dikutip dari CBS News, sebagai bentuk tanggung jawab, Haidilao menawarkan kompensasi kepada pelanggan yang terkena dampak. Kompensasi ini mencakup lebih dari 4.100 pesanan yang dilakukan antara 24 Februari hingga 8 Maret. Pelanggan akan menerima pengembalian dana penuh, ditambah pembayaran kompensasi sebesar 10 kali lipat dari jumlah tersebut.
Selain itu, Haidilao telah melaporkan kasus ini ke kepolisian di Jianyang, Sichuan, tempat kantor pusat perusahaan berada, serta ke pihak berwenang di lokasi lainnya. Polisi Shanghai dalam pernyataannya menyebutkan bahwa kedua remaja berusia 17 tahun tersebut, masing-masing bermarga Tang dan Wu, telah dikenakan tindakan penahanan administratif.
Artikel ini telah tayang di detikTravel.
(sym/sud)
