.webp)
Pemerintah Kota Cimahi sedang membujuk investor supaya mau menanamkan modalnya. Hal itu dilakukan demi mengembangkan kota dengan tiga kecamatan itu.
Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira mengatakan, investor yang bakal dibawa masuk ke Cimahi salah satunya, yakni pemilik mall Paris van Java yang ada di Kota Bandung.
"Mohon doanya, Insyaallah akan ada mall cukup besar di Cimahi. Saya lagi bujuk grupnya Paris van Java supaya masuk ke sini," kata Adhitia saat ditemui, Kamis (14/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, kata Adhit, investor itu sudah memiliki aset berupa lahan di Kota Cimahi. Lokasinya ada di belakang sebuah tempat parkir rumah sakit swasta di Kelurahan Baros, Kota Cimahi.
"Jadi mereka sudah punya lahan di sini (Cimahi), tapi memang belum dibangun karena ada banyak pertimbangan. Informasi terbaru sekarang perizinan sedang diurus, mudah-mudahan tahun ini selesai," kata Adhitia.
Secara umum, Pemerintah Kota Cimahi bakal menyiapkan karpet merah bagi para investor yang hendak masuk ke Cimahi, dengan syarat mereka menempuh perizinan secara normatif.
"Saya yakinkan bebas pungli, perizinannya cepat dan tidak boleh ada hambatan. kalau ada permohonan insentif apakah retribusi atau pajak selama memang aturannya memungkinkan kita berikan," kata Adhitia.
Di sisi lain, segala kemudahan yang diberikan pemerintah daerah juga harus memberikan manfaat buat masyarakat Kota Cimahi yang dilibatkan sebagai pekerja dalam pembangunan dan operasionalnya.
"Tapi take and give-nya harus jelas, dimana yang kerja harus orang Cimahi. Selama proses pembangunan juga harus melibatkan warga Cimahi," ucap Adhit.
Namun, ia juga mengkhawatirkan aksi premanisme yang mengganggu iklim investasi dan keamanan masyarakat. Untuk itu, ormas di Cimahi bakal dibina dan ditertibkan jika ingin iklim investasi membaik.
"Ini akan kita berantas, rapikan, dan kita bina. Bukan berarti kita musuhi atau dihilangkan, tapi kita bina. Toh ujung-ujungnya faktor ekonomi. Kalau misalnya bisa tertib dan mau diatur hayu ikut, kita tidak khawatir karena masyarakat ada di belakang kita," kata Adhitia.
(mso/mso)
