Efisiensi Anggaran Berdampak ke Penyertaan Modal Bandara Kertajati

Efisiensi Anggaran Berdampak ke Penyertaan Modal Bandara Kertajati

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 11 Feb 2025 16:06 WIB
Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat.
Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar
Bandung -

Efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 turut berdampak pada penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Barat, yang salah satunya adalah PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Sebagai salah satu BUMD, Pemprov Jabar setiap tahun rutin memberikan penyertaan modal tiap tahunnya. Namun dengan adanya instruksi efisiensi anggaran, hampir dipastikan bakal berdampak pada penyertaan modal ke bandara di Kertajati, Majalengka itu.

"Ya memang kalau efisiensi berdampak, artinya mengurangi khususnya kepada Kertajati. Kalau (BUMD) yang lain sih masih bisa berjalan (ketika ada efisiensi). Kalau Kertajati ini di setop, bagaimana operasional kalau masih seperti ini juga," kata Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Selasa (11/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bey mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN terkait dampak efisiensi anggaran bagi Bandara Kertajati. Dia menginginkan, penyertaan modal bisa terus diberikan demi menjaga operasional bandara.

"Kami juga sudah minta Pak Menhub, juga Pak Menteri BUMN. Nanti juga akan dipertimbangkan dan dicari jalan keluarnya seperti apa," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu yang sedang diperhitungkan untuk menyelamatkan operasional Bandara Kertajati menurut Bey adalah subsidi terhadap maskapai. Namun rencana ini masih perlu dihitung matang-matang.

"Tentunya, jujur masalah Kertajati. Ini kan tetap akan kami berikan penyertaan modal. Tapi kan saya ketemu dengan Pak Menhub di Bandung. Saya minta waktu ke depan, tidak bisa seperti ini terus. Apakah mungkin, anggaran dari kami untuk subsidi ke pesawatnya (maskapai) seperti itu. Tapi kami harus hitung betul-betul," jelasnya.

Selain BIJB, efisiensi anggaran dipastikan juga berdampak pada penyertaan modal Agro Jabar, perusahaan daerah yang bergerak di bidang pertanian. Belum lagi, kedua BUMD itu diketahui juga memiliki utang yang mesti dibayar.

"Yang pasti Kertajati. Agro Jabar cash flow sudah ada. Ada hutang tapi bisa berjalan," tegasnya.

Dengan adanya dampak efisiensi anggaran itu, kondisi Bandara Kertajati diperkirakan semakin sulit. Sebab menurut Bey, banyak tantangan yang dihadapi Bandara Kertajati hingga membuat Pemprov Jabar selalu menutupi kekurangan (menomboki) biaya operasional.

Bey mengungkapkan, saat ini kondisi Bandara Kertajati semakin sulit setelah maskapai yang melayani rute penerbangan internasional menyetop sementara penerbangan yang berimbas pada turunnya okupansi penumpang di bandara terbesar kedua di Indonesia tersebut.

"Iya itu kami masih kejar terus, sekarang tuh di bawah 1.000 sehari, kalau secara ekonomi semakin nombok cuma kan gimana," ungkap Bey, Minggu (9/2/2025).

(bba/sud)


Hide Ads