Biang Kerok Mahal dan Langkanya Minyakita di Bandung

Biang Kerok Mahal dan Langkanya Minyakita di Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 07 Jan 2025 12:15 WIB
Minyakita
Ilustrasi Minyakita. (Foto: Retno Ayuningrum/detikcom)
Bandung -

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung mengungkap biang kerok penyebab mahal dan langkanya Minyakita di pasaran. Selain tingginya permintaan, kondisi tersebut disebabkan karena naiknya harga CPO (Crude Palm Oil) dunia.

Diketahui, harga Minyakita di Pasar Kosambi Bandung menyentuh angka Rp17.500 per liter. Padahal menurut HET, harga Minyakita per liter hanya Rp15.700. Selain harga yang mahal, stok Minyakita juga mulai langka.

Plt Kepala Disdagin Kota Bandung Ronny Ahmad Nurudin mengatakan, kenaikan harga Minyakita sudah terjadi sejak awal Desember 2024. Tingginya permintaan masyarakat di hari-hari besar keagamaan seperti Natal serta momentum Tahun Baru membuat harga Minyakita meroket di atas HET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kalau dilihat, Minyakita ini di Desember di minggu pertama itu ada kenaikan rata-rata di 8 pasar Rp16.700 per liter, minggu keempat naik jadi Rp17.600 per liter. Biasanya memang menjelang hari besar ada permintaan lebih dan ada kenaikan," ujar Ronny saat dihubungi detikJabar, Selasa (7/1/2025).

Sementara di awal Januari 2025 ini, harga Minyakita di pasaran ada di kisaran Rp17-18 ribu per liternya. Menurut Ronny, kenaikan harga Minyakita juga dipengaruhi naiknya harga CPO atau minyak sawit mentah dunia.

ADVERTISEMENT

"Kenapa naik? Pertama kalau kami dapat informasi harga CPO dunia ada kenaikan, kemudian adanya permintaan yang cukup tinggi," tegasnya.

Sementara soal kelangkaan stok Minyakita di pasaran, Ronny menyebut pihaknya telah berkordinasi dengan Pemprov Jabar dan Kementerian Perdagangan untuk mengkaji mata rantai distribusi. Meski tidak menjelaskan secara gamblang penyebab langkanya stok, menurutnya rantai distribusi jadi salah satu faktor penyebabnya.

"Kemarin kita sudah rapat kordinasi dengan kementerian terkait Minyakita dan sedang ada kajian soal rantai distribusi karena kalau kepanjangan ini berpengaruh dengan harga yang diterima masyarakat. Upaya kita kami dengan provinsi dan kementrian melakukan pengawasan soal minyakkita dan kita monitor juga pelaku usaha," jelasnya.

Antisipasi Jelang Ramadan

Lebih lanjut, Ronny menuturkan Disdagin Kota Bandung telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga Minyakita jelang memasuki bulan Ramadan pada akhir Febuari mendatang.

Salah satu langkah yang disiapkan adalah dengan menggelar pasar murah di sejumlah tempat. Ronny mengatakan, pasar murah akan digelar saat kondisinya memang diperlukan.

"Ada nanti kita lihat kondisi, kita antisipasi seperti apa strategi yang harus dilakukan. Seperti jelang Natal kemarin kita ada pasar murah, di komoditi penting ketersediannya perlu ditopang dengan pasar murah dan rencana bulan Februari mulai ada," ungkapnya.

(orb/orb)


Hide Ads