Produk Cokelat Premium Asal Bandung Berpameran di Paris

Produk Cokelat Premium Asal Bandung Berpameran di Paris

Sudrajat - detikJabar
Minggu, 20 Okt 2024 12:00 WIB
Terve di Salon International de lAlimentation (SIAL) di Paris, Prancis pada 19-23 Oktober 2024.
Terve di Salon International de l'Alimentation (SIAL) di Paris, Prancis pada 19-23 Oktober 2024. Foto: Istimewa
Bandung -

Terve, perusahaan pengrajin cokelat premium asal Bandung, menjadi salah satu peserta pameran internasional industri pengolahan makanan atau Salon International de l'Alimentation (SIAL) di Paris, Prancis pada 19-23 Oktober 2024. Pameran yang diikuti lebih dari 7.500 peserta dari 200 negara itu digelar setiap dua tahun sekali.

"Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) menunjuk Terve dengan harapan bisa memperluas pasar ekspor kakao dan produk cokelat artisan Indonesia di Eropa," kata Humas ACBI Aprilia Melissa kepada detik.com melalui Whatapps, Sabtu (19/10) malam.



Terve, ia melanjutkan, saat ini telah mengekspor produknya ke Jepang, dan tengah melakukan penjajakan untuk bisa masuk ke Jerman, Hong Kong, dan Inggris. Terve menjalankan usahanya dengan komitmen pada produksi cokelat premium dengan kandungan cokelat di atas 55 persen. Bahan baku cokelat antara lain didapat dari Ransiki, Manokwari Selatan - Papua Barat.
Biji kakao Ransiki yang tumbuh di Pegunungan Arfak, menurut Aprilia, memiliki rasa yang creamy dan manis. Pada 2023, biji cokelat ini meraih penghargaan gold medal, cacao of excellence dari International Center for Tropical Agricultural (CIAT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cokelat Ransiki menawarkan pengalaman mewah dengan rasa yang kaya dan lembut, serta aroma buah dan sedikit vanila manis. Cokelat ini mencerminkan keindahan Papua dan kekayaan tanahnya," tandasnya.

Menurut data International Cocoa Organization (ICCO) 2022-2023, Indonesia merupakan negara pengolah produk kakao olahan ke-3 terbesar dunia setelah Belanda dan Pantai Gading. Selain itu, volume produk cocoa liquor, cocoa butter, cocoa cake dan cocoa powder yang diekspor mencatat angka 327.091 ton. Dari jumlah itu, 80 persen di antaranya telah diekspor ke-96 negara.

ADVERTISEMENT

Pada 2022, nilai ekspor kakao Indonesia mencapai sekitar USD 1,13 miliar dengan tujuan utama ekspor ke Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Australia, China, Malaysia, India dan Vietnam. Produk kakao yang diekspor bervariasi, dari biji kakao, pasta kakao, hingga produk olahan seperti cokelat.

(jat/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads