Banyak para pelaku UMKM yang bermimpi ingin produknya bisa dipasarkan dan kerja sama dengan ritel modern. Termasuk juga para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pemkab Ciamis melalui DKUKMP Ciamis pun memfasilitasi 50 pelaku UMKM untuk berkesempatan naik kelas, supaya bisa kerjasama dengan toko modern. Melalui pelatihan manajemen ritel dan kurasi produk UMKM Ciamis. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula PKK Ciamis, Rabu (14/8/2024).
Neneng Sugesti, salah satu pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan dan kurasi produk UMKM tersebut. Neneng memiliki produk bumbu tutug oncom instan dalam kemasan toples dengan merek Dapur Demplon. Produk tersebut telah diproduksinya sejak 2019 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nenang mengaku senang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan manajemen ritel dan kurasi produk UMKM tersebut. Ia berharap penjualannya semakin luas dan omzet semakin meningkat.
"Tentunya ya semua UMKM pasti ingin produknya masuk ke toko ritel, supermarket. Mudah-mudahan produk saya bisa diterima," ujar Neneng.
Neneng mengaku, beberapa tahun lalu sempat mengikuti kurasi produk UMKM dari salah satu perusahaan toko ritel yang berlokasi di Cirebon. Namun produknya gagal masuk karena dengan beberapa pertimbangan.
Padahal menurut Neneng, produk bumbu tutug oncom instan telah memiliki legalitas dan administrasi lengkap. Selain itu tutug oncom juga banyak peminatnya meski kebanyakan dari wilayah Sunda.
"Pernah coba kurasi produk UMKM di ritel Cirebon dulu tapi gagal. Berhubung karena tutug oncom peminatnya terbatas kebanyakan orang Sunda. Mungkin orang luar belum terlalu mengenal TO," ucapnya.
Neneng pun berharap, pada kesempatan kali ini produknya bisa lolos kurasi di toko Alfamart. Sehingga pemasarannya bisa lebih luas lagi.
"Sebetulnya belum tahu saja, kalau mencoba mencicipi saja pasti ketagihan. Orang perantau dari wilayah Sunda kan banyak di berbagai daerah. Kalau kangen makan tutug oncom kan sudah ada tersedia," ucapnya.
Meski demikian, Neneng bersyukur produknya bisa masuk toserba dan beberapa toko oleh-oleh. Selain itu produknya cukup laris di penjualan online.
Feri Heryanto, pelaku UMKM dengan produk gula aren pun menyambut baik dengan adanya pelatihan manajemen ritel dan kurasi produk UMKM dari Pemkab Ciamis dan PT Sumber Alfaria Trijaya.
"Ini baru pertama kali mendapat pelatihan ini. Semoga pelaku UMKM Ciamis dapat meningkatkan kualitas produknya dan meningkatkan nilai jual. Semoga bisa kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya. Mudah-mudahan produk saya lolos kurasi," ucap pelaku UMKM asal Pamarican.
Kepala DKUKMP Ciamis Asep Khalid Fajari mengatakan Pemkab Ciamis mencoba memfasilitasi produk UMKm. Ciamis masuk ke ritel modern salah satunya Alfamart.
"Alhamdulillah sudah difasilitasi, menerima dan sekarang sedang dilaksanakan. Mudah-mudahan produk UMKM Ciamis terpasarkan. Memang ada skala prioritas produk unggulan mana sesuai dengan kondisi pasar," ungkapnya.
Asep mengatakan dalam kurasi ini ada 50 UMKM yang nantinya akan dikurasi kembali dengan persyaratan dari ritel modern. Produk UMKM tersebut umumnya makanan olahan. Kemasannya juga sudah mampu bersaing.
"Optimis, in sya Allah selama kita bisa memberikan pelatihan pada UMKM agar produknya bisa dikemas dengan baik, menjaga mutu dan bersaing produk UMKM Ciamis bisa masuk," katanya.
Sementara itu, Arif Riyadi, Deputi Branch Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Cabang Cilacap mengatakan, program ini membantu mempersiapkan pelaku UMKM Ciamis naik kelas.
"Harus disiapkan. mulai dari perizinannya, kemasan, distribusi dan teknik untuk masuk ke minimarket atau ritel modern. Semoga pelaku UMKM Ciamis termotivasi mengembangkan produknya," jelasnya.
(yum/yum)