Bos bjb Bicara Pentingnya Digitalisasi Perkuat Keamanan Siber Bank Daerah

Bos bjb Bicara Pentingnya Digitalisasi Perkuat Keamanan Siber Bank Daerah

Jihaan Khoirunnisa - detikJabar
Jumat, 09 Agu 2024 13:03 WIB
Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) kembali menggelar acara Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI) Periode I Tahun XXXV 2024.
Foto: bank bjb
Jakarta -

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) kembali menggelar acara Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI) Periode I Tahun XXXV 2024. Acara ini berlangsung selama 3 hari pada 7-9 Agustus 2024, di Pontianak, bertepatan dengan Seminar Nasional BPDSI 'Ancaman Cyber Crime di Era Digital bagi BPD Se-Indonesia'.

Seminar ini membahas pentingnya industri perbankan, khususnya bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperkuat keamanan siber. Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah serangan siber di sektor keuangan, dengan kerugian global mencapai lebih dari US$4 miliar pada tahun 2023.

Direktur Utama bank bjb, yang juga merupakan Ketua Umum Asbanda Yuddy Renaldi menekankan perlu inovasi dan pengembangan digitalisasi dalam layanan perbankan. Hal ini sebagai upaya agar terhindar dari ancaman cyber crime.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Era keuangan digital merupakan tantangan sekaligus peluang besar bagi BPD di seluruh Indonesia. Digitalisasi layanan perbankan tidak hanya membantu bisnis bank tumbuh berkelanjutan, tetapi juga mendukung program-program pemerintah daerah," ujar Yuddy dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024).

Dia menekankan saat ini bank bjb telah menerapkan anti-fraud management system dan menerapkan berbagai macam teknologi keamanan, seperti sistem keamanan berlapis (multi-layer security) dan sistem keamanan siber (cyber security). Langkah ini demi menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi digital di bank bjb.

ADVERTISEMENT

Ia mengimbau nasabah agar tidak memberikan informasi data rahasia kepada siapa pun. Data yang dimaksud meliputi nomor PIN, user ID, kode OTP, kode akses, nomor Card Verification Value (CVV) yakni tiga digit terakhir di bagian belakang kartu kredit atau debit, dan tanggal kadaluarsa (expire date) kepada pihak mana pun.

Kemudian, jika menemukan link dan transaksi mencurigakan ataupun pihak yang mengatasnamakan anggota Asbanda, termasuk bank bjb, dapat langsung mengkonfirmasi ke berbagai saluran komunikasi resmi perusahaan baik melalui media sosial @bankbjb (bercentang biru/verified) atau contact center bjb Call 14049 maupun website resmi bank bjb www.bankbjb.co.id.

Sementara itu, Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda, menjadi salah satu acara yang dinanti-nanti nasabah. Sebagai informasi, ini adalah program undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Asbanda. Kegiatan tahunan ini diikuti dan dihadiri oleh BPDSI. Sebagai anggota Asbanda, bank bjb turut berperan aktif dalam berpartisipasi dan menyukseskan kegiatan undian Simpeda setiap tahunnya.

Tabungan Simpeda, produk unggulan BPD, telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah nasabah dan saldo tabungan. Hingga akhir semester 1 tahun 2024, terdapat 6,87 juta nasabah dengan total saldo Rp 71,65 triliun, naik 8,87% dari periode sebelumnya.

Undian Nasional Tabungan Simpeda menyediakan total hadiah hingga Rp6 miliar setiap tahunnya, dengan pelaksanaan undian dibagi menjadi dua periode. Setiap periode menyediakan hadiah sebesar Rp3 miliar, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah Tabungan Simpeda.

Nasabah bank bjb berhasil memenangkan hadiah ke-2 sebesar seratus juta rupiah, hadiah ke-3 sebesar lima puluh juta rupiah sebanyak 2 orang, dan total puluhan juta hadiah hiburan lainnya.

Acara Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda BPDSI dan Seminar Nasional BPDSI di Pontianak ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para anggota Asbanda. Tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber, tapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar BPD di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui digitalisasi perbankan.

Yuddy menekankan BPD harus terus berinovasi untuk tetap relevan di tengah perkembangan teknologi.

"BPD adalah kunci penopang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah di berbagai sektor. Kuatnya hubungan antara bank dengan pemerintah daerah turut menyukseskan transformasi digital yang dilakukan, termasuk memperkuat sistem untuk menangkal cyber crime," tegas Yuddy.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads