Era digital mendorong terciptanya ekosistem keuangan inklusif melalui kecerdasan buatan (AI). Dengan perkembangan teknologi yang pesat, peluang untuk memperluas inklusi keuangan semakin terbuka lebar. Studi dari McKinsey & Company mengungkapkan bahwa penerapan AI di sektor perbankan bisa meningkatkan efisiensi hingga 30% dan mengurangi biaya operasional sampai 20%.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,43%, sementara indeks inklusi keuangannya sebesar 75,02%. Namun, ada segmen masyarakat yang masih tertinggal sehingga perlu peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Bank bjb mengambil langkah aktif dalam mendukung inklusi keuangan digital. Dengan berbagai inisiatif, bank bjb berkomitmen membantu generasi milenial memahami pengelolaan keuangan sejak dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu upaya nyata adalah kolaborasi dengan SMK Negeri 4 Kota Bandung, OJK, dan PT Curaweda Palagan Innotech. Pada 6 Agustus 2024, mereka meluncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital berbasis AI di SMK Negeri 4 Kota Bandung. Program ini meliputi pembukaan rekening tabungan untuk 2.000 siswa, pembagian kartu ATM, dan pengenalan layanan perbankan berbasis AI.
Hadir dalam acara tersebut Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah; Plh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, M. Ade Afriandi; Direktur Konsumer & Ritel bank bjb, Yusuf Saadudin; Kepala SMK Negeri 4 Bandung, Agus Setiawan; dan tamu undangan lainnya. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti presentasi, penampilan tari, dan penyerahan simbolis kartu ATM.
Acara juga mencakup kegiatan seperti tur sekolah untuk melihat implementasi agen Laku Pandai bjb BiSA, peluncuran produk Hydro4 (air mineral), dan penggunaan QRIS di kantin sekolah. OJK Provinsi Jawa Barat memberikan sosialisasi tentang OJK dan kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan ilegal seperti pinjaman ilegal dan investasi bodong. bank bjb juga memberikan edukasi tentang budaya menabung.
"Kami ingin memastikan bahwa para siswa sudah memiliki dasar yang kuat dalam mengelola keuangan pribadi mereka sejak dini," ujar Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb, Yusuf Saadudin dalam keterangan tertulis, Selasa (6/7/2024).
Program ini juga memperkenalkan aplikasi presensi digital dengan teknologi face detector di SMK Negeri 4 Bandung, yang digunakan oleh siswa dan guru. Hal ini memudahkan administrasi dan memberikan pengalaman langsung tentang manfaat teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan penerapan teknologi AI, kami berharap bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern dan efisien," tambah Yusuf.
Bank bjb juga menghadirkan mobil edukasi untuk memberikan edukasi keuangan kepada pelajar. Program "DIGI Goes to School" memungkinkan siswa melakukan transaksi menggunakan QRIS di kantin dan koperasi sekolah, membiasakan siswa dengan konsep cashless society.
"Kami ingin siswa-siswa ini tidak hanya tahu tentang teori keuangan tetapi juga bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Yusuf.
Sekolah juga bisa menjadi agen Laku Pandai bjb BiSA, memungkinkan mereka memberikan layanan transaksi perbankan kepada masyarakat sekitar. bank bjb menyediakan pelatihan untuk mengoptimalkan layanan ini. Inisiatif ini bertujuan mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.
Dengan begitu, siswa SMK Negeri 4 Kota Bandung diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan konsep keuangan inklusif dan modern. Bank bjb berharap program ini menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengimplementasikan teknologi dan edukasi keuangan.
"Bank bjb berkomitmen mendukung program inklusi keuangan dan edukasi berbasis teknologi. Bank bjb percaya bahwa literasi keuangan yang baik membawa dampak positif jangka panjang bagi generasi muda dan masyarakat luas," tambah Yusuf.
Melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital ini, bank bjb menunjukkan bahwa kolaborasi antara lembaga pendidikan, perbankan, dan otoritas keuangan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung inklusi keuangan digital.
Dengan adopsi AI dan program edukasi yang komprehensif, bank bjb berharap membangun generasi milenial yang lebih melek keuangan dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
"Kami yakin, acara dan kolaborasi seperti Ini merupakan bagian investasi kami untuk masa depan yang lebih baik," tutup Yusuf.
(prf/ega)