Dari foto yang diterima detikJabar, taksi udara ini bentuknya seperti drone. Namun siapa sangka pesawat itu dapat digunakan oleh empat orang penumpang dengan daya angkut 1.200 kg .
Baca juga: PTDI Gadeng Startup Kembangkan Taksi Terbang |
Memiliki sistem Vertical Take-Off Landing (VTOL) elektrik, kecepatan 9-10 kali lebih cepat dibandingkan mobil, dengan kemampuan jarak tempuh 100 km di area perkotaan dan kecepatan maksimal 150 km/jam.
Founder & CEO PT Intercrus Aero Indonesia Jeremy Hasian Saragih mengatakan nantinya naik dan turunnya taksi udara ini bakal menggunakan landasan helipad.
"Untuk operasional awal kita akan gunakan infrastuktur yang sudah ada, seperti gunakan helipad, pengoperasiannya hampir sama dengan helikopter," kata Jeremy usai melakukan MoU bersama jajaran PTDI, Rabu (12/6/2024).
"Tapi nantinya kita akan adopsi sistem scaleup atau koridor dan ini sudah dibuktikan dan disimulasi oleh FAA dan NASA di US dengan sistem koridor ini istilahnya kita gunakan jalan tol di udara tidak kelihatan," tambahnya.
Untuk desain taksi terbang ini, Jeremy mengaku akan dibuat sesederhana mungkin dan dapat penuhi semua konsep operasi dengan konfigurasi yang cocok dan sangat mudah dioperasikan.
"Desain saya buat yang simpel dan dapat memenuhi konsep operasinya. Inspirasinya pas saya kuliah dulu pada tahun 2016 lalu," ujarnya.
Disingung terkait harga taksi udara ini, Jeremy menyebut jika pihaknya belum memiliki gambaran tapi menurut untuk harg produksi akan ditekan.
"Harga belum kita pastikan saat ini, sekitar 600 dollar, itu estimasi awal, itu paling mahal di baterai, kita gunakan baterai yang membutuhkan energi banyak tapi tidak berat," paparnya.
Untuk ketinggian sendiri, Jeremy mengatakan jika taksi udara ini bisa terbang di atas ketinggian 1.000 km. "Ketinggian target kira 1000, nantinya 300-500 meter Safety sudah kita tentukan ya, sistemnya sudah dibuat seaman mungkin," tuturnya.
Jeremy menambahkan, tahun 2025 mendatang taksi udara ini harus segera menjalani tes terbang dan tahun 2028 bisa beroperasi.
"Penerbangan perdana direncanakan tahun 2025, sebelum Bulan Agustus, karena kita sedang final list desainnya. Kemudian ada proses manufacturing untuk komponen dan testing sebelum kita penerbangan perdana," jelasnya.
"Operasional target di tahun 2028," pungkasnya.
(wip/dir)