Mereka yang Meraup Cuan di Hari-hari Menjelang Lebaran

Mereka yang Meraup Cuan di Hari-hari Menjelang Lebaran

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 08 Apr 2024 15:30 WIB
Andi, cosplayer Mak Lampir di Asia Afrika berharap panen cuan di lebaran tahun ini.
Andi, cosplayer Mak Lampir di Asia Afrika berharap panen cuan di lebaran tahun ini. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung - Kala mayoritas warga Bandung mudik ke kampung halamannya, beberapa orang memilih menghabiskan hari-hari terakhir puasa di Kota Bandung. Mereka justru menggunakan momen liburan untuk meraih cuan sebanyak-banyaknya.

Seperti Andi (45), pria asal Cirebon ini sehari-hari berprofesi sebagai cosplayer di Jalan Asia Afrika. Ia memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halamannya dan meraup cuan menggiurkan dari jalan legendaris di Kota Bandung itu.

"Nggak pulang, orang tua juga sudah nggak ada. Tapi ya siapa sih yang nggak mau berlebaran sama keluarga? Pergi jalan-jalan, keluar kota, tapi ya ini saya kerja dulu. Karena justru panennya itu di H-5 sampai H+7 Lebaran," ucap Andi, pria yang berdandan menyerupai tokoh Mak Lampir itu.

Ayah dari tiga anak itu bercerita, kadang merasa sedih karena kurangnya waktu untuk keluarga. Ia biasa 'mangkal' di Asia Afrika sejak jam 15.00-23.00 WIB setiap hari.

Namun, Andi mengaku cuan yang diperolehnya bakal bisa memanjakan keluarganya setelah libur panjang nanti. Baju, mainan, dan kebutuhan sekolah anak jadi prioritasnya untuk memanen rupiah di hari-hari menjelang lebaran.

"Memang capek dan kurang ya waktu buat keluarga, sekarang orang lain pulang kampung mudik, kita kerja. Tapi ya ini aja hari mau lebaran pendapatan bisa naik 40%, kalau udah masuk lebaran itu bisa naik 200% dari hari biasanya. Nanti giliran kalau udah lebaran baru quality time sama keluarga," ceritanya.

Cerita dari mereka yang tak mudik juga diungkapkan oleh penjual mainan anak di sekitar Alun-alun Bandung. Dion (41), pria asal Purwakarta itu memilih untuk mencari cuan sejak hari pertama puasa sampai lebaran nanti.

Pedagang mainan di Alun-alun Bandung memutuskan tak mudik lebaran.Pedagang mainan di Alun-alun Bandung memutuskan tak mudik lebaran. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Katanya, ia belum ada terpikir rencana untuk mudik. Sebab ada istri dan anak yang menanti rupiah demi rupiah dari hari penting umat muslim tersebut.

"Kalau puasa memang agak sepi ya pagi, tapi tetep jualan sampai malem. Ada aja yang beli, anak-anak ngabuburit gitu. Belum kepikiran mudik, kalau saya mudik ya harus boyong anak istri. Mending di sini karena kalau lebaran pasti juga rame banget. Bisa untung 2 kali lipat, kalau hari biasa rata-rata ya Rp200-300 ribu ada lah," ujarnya.

Sementara itu, ada pula Entis (35) pedagang cendol yang berdomisili di Cileunyi, Kabupaten Bandung. Katanya, rumahnya berjarak lebih dari 20 kilometer dari tempatnya berjualan.

Namun sebagai warga Bandung Raya, tak ada istilah mudik baginya. Hanya saja, saat hari H lebaran nanti ia memilih untuk libur sehari demi kumpul bersama keluarga. Kini, ia fokus mengumpulkan cuan dari hari sebelum dan sesudah lebaran.

"Rumah di Cileunyi. Ya lumayan (jauh), tapi sehari-hari ke sini udah biasa. Tinggal bawa bahan-bahan cendolnya karena gerobak udah di sini. Besok lebaran tutup sehari, sisanya jualan lagi. Soalnya alhamdulillah ya, apalagi mau lebaran sama habis lebaran lah itu masih rame-ramenya, orang sekali beli lima, untungnya bisa 2-3 kali lipat dari hari biasa," kata dia.


(aau/dir)


Hide Ads