Cuan Menggiurkan Jasa Tukar Uang Baru Bikin Juni Betah di Pinggir Jalan

Karawang

Cuan Menggiurkan Jasa Tukar Uang Baru Bikin Juni Betah di Pinggir Jalan

Irvan Maulana - detikJabar
Senin, 08 Apr 2024 13:30 WIB
Juni saat bertaransaksi menukar uang baru dengan pemudik di Jalur Arteri Jalan Nasional Pantura Lingkar Tanjungpura Kabupaten Karawang
Juni saat bertaransaksi menukar uang baru dengan pemudik di Jalur Arteri Jalan Nasional Pantura Lingkar Tanjungpura Kabupaten Karawang. Foto: Irvan Maulana/detikJabar
Karawang -

Di tengah ramainya hiruk pikuk arus mudik, tak sedikit masyarakat yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk meraup cuan, salah satunya juga dilakukan oleh Juni (45). Ia meraup cuan dari penukaran uang baru.

Berdasarkan pantauan detikJabar pada Senin (8/4/2024) pagi, tak hanya warung dadakan, di jalur mudik Lingkar Tanjungpura, jalur pantura Kabupaten Karawang juga terlihat banyak bangku-bangku penuh tumpukan uang baru, layaknya di Zimbabwe.

Namun berbeda dengan di Zimbabwe, di mana uang yang dijual merupakan pecahan besar karena dolar Zimbabwe terimbas hyper inflasi, di jalur mudik Jalan Lingkar Tanjungpura justru berlaku sebaliknya, di mana uang dengan nominal kecil atau uang receh dijual dengan harga lebih tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (uang receh) sudah dipakai plastik, isinya Rp 100 ribu tiap pecahan. Kalau sekarang yang laku Emisi 2022 uang baru, jadi kita stok yang emisi 2022, kalau kita jual 15 persen (keuntungan), jadi bukan Rp 100 ribu bayarnya Rp 115 ribu," kata Juni kepada detikJabar.

Juni mengaku sudah tiga kali Lebaran berbisnis penukaran uang. Juni pun selalu betah nongkrong di pinggir jalan sembari tawarkan uang anyar ke pemudik. "Saya baru 3 kali sih, ini berati tahun lebaran ketiga yah. Tiap tahun rutin memang kita nongkrong di sini, biasanya mulai seminggu sebelum Lebaran (H-7) sampai sehari menjelang Lebaran, jadi malam takbiran itu kita udah bubar," kata dia.

ADVERTISEMENT

Tak sedikit cuan yang ia dapatkan dari hasil penukaran uang baru tersebut. Juni mampu meraup cuan puluhan juta Rupiah.

"Iya lumayan lah (keuntungan), ada jutaan mah (Rupiah), pernah juga sampai puluhan juta kemaren (lebaran 2023) untung sampai 24 juta (Rupiah)," ungkap Juni.

"Udah 5 hari sampai sekarang yah, dapat hampir Rp 4,5 juta, tapi ini belum kelar yah masih ada 2 hari mudah-mudahan makin banyak," ucap Juni sembari melayani salah satu pemudik yang hendak melakukan penukaran uang baru.

Ia juga menawarkan beragam cara pembayaran baik secara tunai, atau transfer melalui rekening bank maupun e-wallet, "Kalau saya biasa layani cash tukar uang langsung, bisa juga ditransfer, m-banking atau Dana," imbuhnya.

Juni mengaku dirinya menyediakan stok uang receh baru mencapai puluhan juta Rupiah sebelum Ramadan, yang didapatkan dari pemasok yang berasal dari Jakarta. "Stok saya Rp 35 juta itu mulai sebelum puasa. Ini aja belum habis, tapi kalau misal kurang kita bisa minta lagi yah. Kalau pecahan yang paling laku itu pecahan Rp 5 ribu, sama Rp 50 ribu, yang paling jarang peminat pecahan Rp 2 ribu sama Rp 20ribu," paparnya.

Bisnis penukaran uang baru itu memang memiliki peluang cukup manis, karena peminatnya cukup banyak, tak hanya pemudik yang melintas, warga hingga karyawan bank pun bahkan jadi pelanggan Juni.

"Gak cuma yang mudik, warga juga sengaja datang ke sini buat nukar uang, bahkan ada beberapa karyawan bank ke saya pengin nukar uang juga. Alasannya mereka gak mau ngantre, atau gak kebagian uang receh," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Imron (26) pemudik asal Banten dengan tujuan Cirebon, yang kala itu sengaja mampir untuk menukar sejumlah uang dengan berbagai pecahan kepada Juni.

"Saya nukar Rp 1 juta, untuk dibawa pulang, biasa buat Lebaran bagi-bagi ampau untuk anak-anak tetangga di Cirebon," kata Imron.

Imron mengaku cukup puas bisa menukarkan uang sembari perjalanan mudik, sebab ia tak punya cukup waktu untuk ikut antre penukaran uang di setiap lokasi yang sudah disediakan Bank Indonesia.

"Iya kalau ke bank kita harus ada waktu khusus, sedangkan saya baru libur kerja hari Sabtu, itu pun sudah kehabisan, kalau ada pas perjalanan mudik tentu ini bisa membantu meskipun terkena cas (penambahan nilai tukar) karena kita kan jatohnya beli kalau di sini, nggak benar-benar nuker kaya di bank," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads