Kisah Eks TKI Sukses Bisnis Sewa Kendaraan Wisata hingga Kuliahkan Anak

Kabupaten Pangandaran

Kisah Eks TKI Sukses Bisnis Sewa Kendaraan Wisata hingga Kuliahkan Anak

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Rabu, 20 Mar 2024 13:00 WIB
Amel mantan TKI di Pangandaran yang kinii penyiar radio dan pengusaha rental kendaraan wisata
Amel mantan TKI di Pangandaran yang kinii penyiar radio dan pengusaha rental kendaraan wisata. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Pangandaran -

Amelia Montela (45) sukses bisnis sewa kendaraan wisata di kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Ramainya wisatawan menjadikan peluang cuan bagi Amelia menyewakan ATV motor, mini moto dan kendaraan roda dua lainnya.

Tinggal di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran menjadi satu keberuntungan bagi Amel sapaan akrabnya. Ia merintis usaha sewa kendaraan wisata. Ibu 3 anak itu mempunyai jalan panjang merintis usahanya

Sebelumya, Amel merupakan seorang TKI di Malaysia, sebagai salah satu karyawan perusahaan pabrik elektronik. Ia bekerja dari sejak tahun 2010 hingga 2020. Karena pandemi COVID-19 Amel terpaksa pulang kampung ke Pangandaran dan kembali bersama keluarga dan ketiga anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil tabungan bekerja selama 10 tahun itu Amel gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pandemi. Namun, tentu uang itu tidak selamanya mengendap dan tidak cukup.

Kebutuhan semakin banyak, membuat Amelia juga mencari pekerjaan lain. Tahun 2021 Amel gabung menjadi penyiar radio di salah satu siaran swasta di Pangandaran bernama RJM 91.5 FM.

ADVERTISEMENT

Jejak karir Amel mulai saat jadi penyiar radio. Meskipun baginya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Amel berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga.

Ibu tiga anak itu, mempunyai anak laki-laki yang sedang menempuh pendidikan S1 saat pandemi menerpa. Namun, semangat untuk mengubah nasib terus dilakukan.

Sembari menjadi ibu rumah tangga sekaligus penyiar radio, Amel mencoba peruntungan lain dengan menyewakan kendaraan wisata berupa ATV dan sebagainya. Namun, untuk memiliki sejumlah kendaraan yang disewakan Amel butuh modal cukup.

Jasa Rental Kendaraan Wisata

Amel mengatakan kunjungan ke objek wisata pantai Pangandaran cukup ramai usai COVID-19 tiada, sehingga peluang untuk membuka usaha apapun dianggapnya laku dan menguntungkan. "Saat itu saya melihat teman yang menyewakan ATV itu laku ada saja yang sewa, karena keliling pantai memakai kendaraan wisata memang asyik," ucapnya.

Awalnya, menurut Amel, pertama kali menckoba sewa ATV untuk jalan-jalan keliling Pantai Pangandaran, sampai akhirnya ketemu teman lama yang bekerja menjaga rental tersebut. "Kemudian kami cerita-cerita susah senangnya menggeluti bidang usaha tersebut," kata Amel.

Ia mengatakan setelah mendengar cerita dari sahabat dan melihat sendiri bagaimana menjalankan bidang usahanya. Amel pun tertarik untuk mencoba memulai usaha rental kendaraan wisata.

"Mengingat Pangandaran adalah salah satu destinasi wisata yang paling diminati pengunjung di Jabar dari berbagai daerah bahkan mancanegara," kata Amel.

Menurut Amel, peluang usaha sewa kendaraan wisata ini sangat menjanjikan, apalagi ketika musim libur panjang dan weekend serta perayaan hari-hari besar lainnya di Indonesia.

"Meskipun terkadang harus susah payah, karena harus turun ke lokasi wisata saat Pangandaran macet karena wisatawan," ungkapnya.

Perjalanan untuk memiliki usaha rental kendaraan wisata itu tidak mudah seperti yang dibayangkan. Mimpi Amel punya jasa rental kendaraan pribadi baru dapat tercapai akhir tahun 2021. Saat itu, menurut Amel sudah mulai memasuki ramainya kunjungan ke Pantai Pangandaran.

Amel mantan TKI di Pangandaran yang kinii penyiar radio dan pengusaha rental kendaraan wisataAmel mantan TKI di Pangandaran yang kinii penyiar radio dan pengusaha rental kendaraan wisata Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Dapat Modal Beli ATV dari Pinjaman KUR BRI

Amel menceritakan awal dapat modal memberanikan diri datang ke salah satu bank di Pangandaran, meskipun ragu karena sebelumnya tidak pernah meminjam uang ke bank manapun.

"Alhamdulillah setelah nanya-nanya sana-sini dapat lah modal hasil pinjaman dari Bank BRI. Tawarannya saat itu KUR BRI pertama dapat sebesar Rp 60 juta," kata dia.

Ia mengatakan pinjaman itu diambilnya selama kurun waktu 2 tahun dengan cicilan sebesar Rp 1,8 juta per bulannya. "Dengan modal Rp 60 juta itu hanya mendapatkan 2 unit ATV dan 1 unit motor trail ukuran sedang 100 cc. Alhamdulillah dan dikelola sendiri," katanya.

Seiring berjalannya waktu, dari hasil rental selama 2 tahun berjalan sejak 2021 bisa memberdayakan 2 karyawan, dan menambah 5 unit kendaraan wisata. "Alhamdulillah sesuai target dalam waktu 2 tahun bisa melunasi cicilan ke Bank BRI," ucapnya.

Di tengah kesibukannya jadwal siaran, Amel saat ini tetap menjalani usaha rental kendaraan wisata yang dikelola sendiri. Meskipun, harus bergelut dengan waktu dan kerja sebagai penyiar radio.

Penghasilan dari Rental

Secara angka nominal, Amel enggan menyebutkan besaran omzet yang didapatkan dari sewa jasa kendaraan wisata tersebut. "Kalau omzet per bulan itu nggak tentu, karena kita kan kejar weekend, hari-hari besar. Kalau hitungan per bulan Rp 2 juta bersih sudah saya terima secara pasif income di luar bayar karyawan, service, bensin dan lainnya," kata Amel.

Dari sewa jasa kendaraan wisata ini dan sebagai penyiar radio, Amel mengaku bersyukur bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan kuliahkan anaknya. "Alhamdulillah dari usaha UMKM ini sudah bisa menutup biaya kuliah anak sampai wisuda bulan Juli 2023 yang lalu dari kampus Unigal Ciamis, dan membeli kendaraan motor pribadi juga membantu perekonomian kebutuhan hidup sehari-harinya," kata dia.

Amel mantan TKI di Pangandaran yang kinii penyiar radio dan pengusaha rental kendaraan wisataAmel mantan TKI di Pangandaran yang kinii penyiar radio dan pengusaha rental kendaraan wisata Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Pengusaha Rental Wisata di Pangandaran

Di objek wisata Pangandaran terdapat banyak pelaku UMKM yang menjalankan usaha jasa rental kendaraan wisata. Bahkan perkumpulan pengusaha itu tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Rental Wisata Pangandaran (P2RWP).

Ketua P2RWP Kabupaten Pangandaran Dedi Heryadi alias Darto mengatakan, P2RWP ini terbentuk pada tahun 2018, dan kini memiliki anggota sebanyak 309 yang terdiri dari 7 kelompok yang tersebar di kawasan objek wisata pantai Pangandaran.

"Jumlah tersebut terdata terakhir tahun 2018 ada 309 pengusaha jasa rental kendaraan wisata di Pangandaran. Mereka tersebar di pantai timur dan barat," ucap Dedi belum lama ini.

Menurutnya, para pengusaha jasa rental kendaraan wisata ini semuanya berawal dari bawah dan perintis semua. "Alhamdulillah semuanya ini perintis, kalau soal modal awal dan lainnya, saya yakin beda-beda," ucapnya.

Ia memastikan semua pengusaha itu merupakan asli warga lokal Pangandaran yang tinggal dan bergantung kepada jumlah kunjungan. "Tentu semuanya merupakan pelaku wisata, yang mengandalkan kunjungan atau wisatawan yang masuk untuk setiap pendapatannya," kata dia.

Pihaknya berharap, setiap anggota memiliki tempat ataupun lokasi sesuai dengan kesepakatan. "Sehingga tidak rebutan, kami Insyaallah sinergi saling berbagi rezeki," katanya.

Bantuan KUR Untuk UMKM di Jawa Barat

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan, selama 6 (enam) tahun terakhir BRI Regional Office Bandung telah menyalurkan pinjaman KUR kepada 3,9 juta nasabah.

"Sebanyak 3,9 juta nasabah itu dengan total nominal penyaluran sebesar Rp 102 triliun di Jawa Barat wilayah kerja BRI Regional Office Bandung, di luar Bogor, Depok, Bekasi, Karawang yang termasuk wilayah kerja BRI Regional Office Jakarta 2," kata Sadmiadi, belum lama ini.

Menurutnya, BRI terus melakukan upaya untuk mendukung UMKM naik kelas seperti, membina klaster usaha yaitu community approach dengan memberikan pembinaan literasi bisnis dan digital kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah. "Saat ini BRI Regional Office Bandung sudah memiliki 867 klaster usaha binaan," terangnya.

Selain itu, kata Sadmiadi, BRI juga berperan aktif membina UMKM melalui Rumah BUMN untuk pengembangan UMKM (Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global). "Terdapat 3 Rumah BUMN yang berlokasi di Bandung, Purwakarta, dan Tasikmalaya," ucapnya.

Agus berkata, saat ini juga telah melakukan pemberdayaan kepada UMKM dan masyarakat melalui CSR yang telah disalurkan sebesar Rp 33,4 miliar dari 2020 s.d 2023.

"Kami juga buka akses untuk para pelaku usaha melalui LinkUMKM," ucapnya.

Ia mengatakan LinkUMKM ini merupakan Platform Pemberdayaan Digital yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM Indonesia melalui program terintegrasi yang dapat diakses melalui website & aplikasi.

"Terdapat juga scoring assessment untuk penilaian UMKM naik kelas dimana terdapat 200.591 UMKM naik kelas di BRI Regional Office Bandung," ucapnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads