Harga Daging Ayam-Cabai di Sukabumi Masih Tinggi

Harga Daging Ayam-Cabai di Sukabumi Masih Tinggi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 12 Mar 2024 15:10 WIB
Ilustrasi Pasar
Ilustrasi transaksi di pasar. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Memasuki hari pertama Ramadan, sejumlah bahan pokok penting (bapokting) masih memiliki harga yang tinggi. Hal itu disebabkan tingginya permintaan masyarakat di pasaran.

Berdasarkan pantauan di dua pasar yaitu Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede, Selasa (12/3/2024) harga daging ayam broiler per kilogram naik menjadi Rp43 ribu dari harga normal Rp35 ribu. Kemudian harga daging sapi naik menjadi Rp145 ribu dari harga biasanya Rp130 ribu.

Selain itu, harga cabai merah besar lokasi juga naik dari Rp110 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram. Cabai rawit naik Rp10 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram. Sementara daging ayam kampung naik dari Rp75 ribu jadi Rp90 ribu per ekor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Perdagangan Diskumindag Kota Sukabumi M Rifqi mengatakan, kenaikan tersebut terjadi sejak sepekan jelang Ramadan 1445 H. Dia mengatakan, kenaikan harga disebabkan oleh tingginya demand masyarakat.

"Memasuki bulan suci Ramadan ini, kenaikan harga komoditas daging sapi, daging ayam broiler serta beberapa komoditas cabai disebabkan naiknya permintaan atau kebutuhan komoditas tersebut," kata Rifqi kepada detikJabar.

ADVERTISEMENT

Pihaknya menyebut, penurunan harga dapat terjadi dalam tiga hari ke depan. Meski mengalami kenaikan harga, Rifqi menegaskan, stok ketersediaan bapokting di pasaran dalam kondisi aman.

"Iya penurunan harga biasanya tiga hari ke depan secara berangsur. Ketersediaan bapokting di pasaran juga cukup tersedia," ujarnya.

Terkait harga beras, dia menjelaskan, harga beras di dua pasar induk itu mengalami penurunan namun tidak signifikan. Misalnya beras Ciherang Cianjur I masih dijual di harga Rp15.800/kg, beras Ciherang Cianjur II seharga Rp15.600/kg, beras Ciherang Sukabumi Rp15.800/kg, beras Premium kelas I Rp15.800/kg dan beras Medium Rp14.400/kg.

"Masuknya Beras SPHP Bulog ke toko pengecer beras dan pasar modern dalam rangka pemenuhan pasokan beras di Kota Sukabumi," tutupnya.

Tempat Biliar-Karaoke Dilarang Buka Selama Ramadan

Pemerintah Kota Sukabumi melarang tempat hiburan malam (THM) beroperasi selama Ramadan 1445 H. Selain THM, Pemkot juga mengatur jam operasional tempat makan atau resto.

Aturan itu tercantum dalam Surat Edaran nomor HM.02.01/415/PROKOPIM-2024 tentang Panduan Menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 H/2024 M. Dasar aturan itu dibuat merujuk pada SE Menag nomor 1 Tahun 2024, Perda Kota Sukabumi Nomor 42 Tahun 2021 dan Perwal Kota Sukabumi Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Tertib Ramadan di Kota Sukabumi.

Pembatasan dan larangan operasional THM dilakukan untuk menjaga kekhusyukan beribadah dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan.

"Pengusaha hiburan malam antara lain karaoke, klub malam, diskotik, billiard, ketangkasan, dan permainan lainnya yang sejenis untuk tidak menjalankan usahanya atau tutup selama bulan suci Ramadan terhitung mulai tanggal 1 Ramadan sampai tanggal 1 Syawal 1445H/2024M sesuai pengumuman resmi pemerintah," tulis SE yang diteken Pj Walkot Sukabumi Kusmana Hartadji seperti dilihat detikJabar, Selasa (12/3/2024).

Lebih lanjut, untuk pengusaha restoran, rumah makan, warung nasi, dan sejenisnya hanya diperbolehkan untuk berjualan mulai pukul 16.00 WIB. Warga juga dilarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

"Melakukan kegiatan yang mengarah pada perjudian, melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan perbuatan maksiat dan membuat, menyimpan, memperjualbelikan, menyulut atau membunyikan petasan, mercon dan sejenisnya," lanjutnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada menambahkan, pihak SKPD terkait dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan melakukan pengawasan terkait pelaksanaan SE tersebut.

"Tentu nanti ada sanksi bila melanggar, nanti Satpol PP ataupun katakanlah relawan-relawan lain dari masyarakat yang ingin suasana (Ramadan) uni menjadi lebih khidmat," kata Dida.

(orb/orb)


Hide Ads