Gelombang Tinggi Bikin Pesisir Palabuhanratu Berantakan

Gelombang Tinggi Bikin Pesisir Palabuhanratu Berantakan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 12 Mar 2024 14:40 WIB
Kondisi di Pantai Istana Presiden, Sukabumi, usai dihantam gelombang tinggi pada Selasa (12/3/2024).
Kondisi di Pantai Istana Presiden, Sukabumi, usai dihantam gelombang tinggi pada Selasa (12/3/2024). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Ace (46) menatap gerobak warung miliknya yang terseret ombak besar yang tiba-tiba menerjang kawasan wisata Pantai Istana Presiden (IP), Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/3/2024) pagi.

Bagian pintu gerobak kuning itu terbuka, beruntung barang-barang dagangan menurut Ace masih bisa diselamatkan. Ia mengaku sudah 5 tahun berjualan mainan, pakaian pantai, kopi dan rokok di kawasan IP.

"Kondisi ombak besar itu sekitar jam 06.00 WIB, ketinggian ada sekitar 3 sampai 4 meter ya. Airnya masuk ke area dalam IP, saat kejadian tidak ada orang, jadi hanya barang-barang saja," kata Ace, Selasa (12/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jari Ace menunjuk gerobak warungnya yang teronggok tak beraturan. Ia juga menunjukkan lokasi awal gerobak warung itu berada.

"Ini yang kuning gerobak warung terseret, banyak barang untungnya posisi terkunci. Ini terseret 5 meteran dari posisi awal, bagusnya tidak sampai terbalik. Kejadian seperti ini baru sekarang, beberapa tahun lalu pernah besar tapi tidak sampai menyeret gerobak warung saya," lirihnya.

ADVERTISEMENT
Kondisi di Pantai Istana Presiden, Sukabumi, usai dihantam gelombang tinggi pada Selasa (12/3/2024).Kondisi di Pantai Istana Presiden, Sukabumi, usai dihantam gelombang tinggi pada Selasa (12/3/2024). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Sementara itu, ombak besar dengan ketinggian sekitar 5 meter pecah di bibir pantai diceritakan Saefulloh, Ketua RT 02 RW 14 Desa Citepus. Saefulloh yang juga pemilik warung makanan dan minuman di Pantai NR itu mengaku bergidik saat melihat ombak setinggi itu.

"Di sini ada sekitar 20 warung, kejadian subuh, puncaknya jam 08.00 WIB masih bebeledagan (bergemuruh). Pas kejadian kebetulan hari pertama puasa jadi enggak ada yang menginap di warung," kata Saefulloh.

Ombak besar kemudian datang bergemuruh, menghantam meja-kursi dan warung-warung warga. Tidak hanya itu, tembok beton penahan ombak juga hancur akibat tekanan ombak.

Kondisi di Pantai Istana Presiden, Sukabumi, usai dihantam gelombang tinggi pada Selasa (12/3/2024).Ace di lokasi warungnya yang hancur di Pantai Istana Presiden, Sukabumi, usai dihantam gelombang tinggi pada Selasa (12/3/2024). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

"Yang hancur jogging track tadi, ombak kalau pagi tadi kurang lebih sampai 5 meter. Motor saya terbalik terguling, motor saya terseret arus tadi sampai beberapa meter. Ini kejadian sudah lima hari, malam tadi mulai membesar, puncaknya hari ini," pungkas Saefulloh.

Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir Sukabumi. Di wilayah Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap sejumlah perahu nelayan mengalami kerusakan, sementara di Palabuhanratu, Bale Warung Wisata terancam roboh.

Asep JK, tokoh nelayan Ujunggenteng mengabarkan kondisi ombak tinggi sudah terjadi sejak malam tadi. Puncaknya, pagi tadi sejumlah perahu yang tertambat di pesisir mengalami kerusakan akibat dihantam gelombang.

"Kalau ombak besar sudah mulai dari malam, puncaknya saat bangun langsung mengecek kondisi perairan sekitar pukul 05.30 WIB, gelombang tinggi perahu nelayan terombang-ambing dan ada yang rusak," kata Asep JK kepada detikJabar, Selasa (12/3/2024).




(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads