Kala Beras Jadi Primadona di Ciamis dan Tasikmalaya

Kala Beras Jadi Primadona di Ciamis dan Tasikmalaya

Deden Rahadian, Dadang Hermansyah - detikJabar
Jumat, 08 Mar 2024 14:16 WIB
Warga Tasikmalaya membeli beras dengan harga murah.
Warga Tasikmalaya membeli beras dengan harga murah. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Ciamis -

Ratusan warga menyerbu Kantor Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jumat (8/3/2024). Warga yang mayoritas ibu rumah tangga dan bapak-bapak rela antre dan berdesakan demi berburu beras dan sembako murah.

Sejak pagi pukul 07.00 WIB, warga sudah memenuhi halaman Kantor Kecamatan Ciamis. Di tempat ini digelar Bazar Belanja Murah yang diselenggarakan oleh Perumda Galuh Perdana, kerja sama dengan Bulog dan Bank Indonesia.

Pantauan di lokasi, ada sejumlah ibu-ibu yang membawa anak rela bersabar antre demi mendapat 5 kilogram beras, telur, gula, minyak dengan harga murah. Ada juga bapak-bapak yang turut antre untuk mendapatkan beras murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cicih, warga Linggasari, Ciamis, mengaku datang ke lokasi Bazar Belanja Murah sekitar pukul 07.00 WIB. Meski datang cukup pagi, tapi ternyata sudah banyak warga yang telah terlebih dulu datang.

"Lumayan antre sekitar setengah jam, tapi gak apa-apa. Mau beli beras sama telor, lumayan harganya murah. Jadi lebih hemat. Harga beras dan telur di pasar masih mahal," ujar Cicih.

ADVERTISEMENT

Nani, warga lainnya, berharap kegiatan bazar murah tersebut tidak hanya dilaksanakan sekali saja. Keberadaan pasar murah dapat membantu para ibu rumah tangga guna menyiasati uang belanja yang kini membengkak.

"Kalau bisa sering-sering. Sebulan sekali misalnya. Ya bazar murah ini sangat membantu, apalagi menjelang bulan puasa ini harga-harga sedang mahal," ucapnya.

Bazar Belanja Murah ini menyediakan sembako yang dijual di bawah harga pasar. Seperti beras Rp 54.500 per 5 kilo, gula pasir Rp 16.500 per kilo, telur ayam Rp 29.500 per kilo, minyak goreng Rp 14 ribu per liter dan tepung terigu Rp 12 kilogram.

Rincian harga bahan pokok di Bazar Belanja Murah adalah beras Rp 54.500 per 5 kilogram, gula Rp 16.500 per kilogram, telur ayam Rp 29.500 per kilogram. Sedangkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter dan tepung terigu Rp 12 ribu per kilogram. Dalam bazar ini, panitia menyediakan 5 ton beras.

Warga Ciamis antre untuk membeli beras murah.Warga Ciamis antre untuk membeli beras murah. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)

Diburu Singkat Warga Tasikmalaya

Di Kabupaten Tasikmalaya, harga beras masih tinggi jelang Ramadan. Terpantau pada Jumat (8/3/2024), beras kualitas medium dijual sekitar Rp 16 ribu per kilogram. Sementara beras kualitas premium dijual Rp 17-18 ribu per kilogram.

"Jadi harga beras masih tinggi di kisaran Rp 16 ribuan sampai Rp 17 ribuan, itu pantauan di lapangan," kata Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya Lina Rochmawati di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (8/3/2024).

Penyebab beras belum turun karena pasokan dari petani masih kurang. Sementara beras SPHP dari Bulog terbatas jumlahnya.

"Petani kita belum masa panen kan jadi masih sedikit. Di satu sisi Karena Bulog kan melayani Priangan timur bukan hanya Tasikmalaya. Jadi nggak banyak juga," kata Lina Rochmawati.

Imbas kenaikan harga beras, Operasi Pasar Murah yang digelar Kejsakaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya diserbu warga. Alhasil, beras sebanyak 4 ton ludes kurang dari dua jam.

"Antusiasme cukup tinggi dari masyarakat beli beras. Sehingga, kebutuhan pokok yang dijual seluruhnya habis sebelum waktu habis yang telah ditentukan yakni pukul 11.00 WIB, nggak sampe dua jam dah habis," kata Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya Ramadiyagus kepada detikJabar.

Ramadiyagus menambahkan, OPM beras dan kebutuhan pokok lainnya dijual dengan harga di bawah pasaran. Seperti beras SPHP 5 kilogram dijual dengan harga Rp 54.500, sedangkan untuk harga Minyakita ditetapkan Rp 15.000 per liter.

"Harga kami dapat dari Bulog dan pastinya di bawah harga yang saat ini ada di pasaran," tambah Ramadiyagus.

Bedanya operasi pasar murah kali ini, meski awalnya dibatasi namun akhirnya pembelian beras SPHP tidak dibatasi panitia. Masyarakat bisa membeli beras dalam jumlah banyak.

Beberapa orang membeli beras sebanyak lima karung untuk persediaan bulan Ramadan. Mereka khawatir beras akan semakin naik mendekati Lebaran nanti, hingga memilih menyetok.

"Beli lima buah karung beras. Persediaan Ramadan. Jadi jongjon (tenang) bisa ibadah nyaman nggak pikir beli beras mahal nih," kata Ujang, konsumen.

Masyarakat berharap agar pemerintah menurunkan harga jual beras dan kebutuhan lainya.




(orb/orb)


Hide Ads