Harga Daging Ayam Capai Rp 40 Ribu per Kg di Tasikmalaya

Harga Daging Ayam Capai Rp 40 Ribu per Kg di Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 04 Mar 2024 12:00 WIB
chicken thigh fillet cut into cubes. Gray background. Top view.
Ilustrasi daging ayam (Foto: Getty Images/iStockphoto/Vladimir Mironov)
Tasikmalaya -

Menjelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya terus merangkak. Salah satunya daging ayang yang kini mencapai Rp 40 ribu per kilogram pada Senin (4/3/2024).

Bahkan, harga ati ayam dan ceker turut naik dari asalnya Rp 24 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram. Para pedagang pun memprediksi kenaikan harga daging ayam bisa mencapai Rp 42 ribu per kilogram.

"Naik mau Ramadhan mau munggahan, jadi memang sekarang tembus harga Rp 40 ribu daging ayam. Normalnya kan Rp 32 ribuan. Ceker aja pak, naik juga Rp 26 ribu dari asalnya Rp 22 ribuan," kata Titin pada detikJabar, pedagang ayam di Pasar Singaparna, Senin (4/3/24).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya daging ayam telur ayam juga naik dari asalnya Rp 26 ribu menjadi Rp 31 ribu perkilogram. Kenaikan dipicu harga pakan ayam naik serta pasokan telur ayam berkurang. Sementara permintaan terus naik.

"Sekarang ayam Rp 31 ribu, biasanya kan hanya Rp 26 ribuan. Dua hari lalu masih Rp 25 ribuan. Ini karena pakan juga naik," kata Iis pedagang telur ayam.

ADVERTISEMENT

Kenaikan harga juga disiasati pedagang telur dengan menjual telur pecah. Tiga buah telur pecah dijual Rp 5 ribu. Telur retak juga diolah pedagang menjadi pindang telur agar bisa dijual dengan harga lebih tinggi, yakni Rp 9 ribu per lima pindang telur.

"Jual telur pecah aja biar enggak rugi kami. Ada juga telurnya kita olah jadi pindang. Supaya gak mubazir," kata Iis.

Kenaikan harga kebutuhan dikeluhkan konsumen menengah ke bawah. Mereka terpaksa mengurangi pembelian hingga 50 persen. Biasanya membeli telur ayam dua kilogram kini hanya satu kilogram.

"Kurangi aja pembeliannya dari dua kilo jadi sekilo aja cukup. Nanti masak telur ayamnya jarang-jarangin," kata Wida, pembeli.Ia berharap agar harga kebutuhan pokok bisa dikendalikan sebelum Ramadhan.

(yum/yum)


Hide Ads