Kisah Perjuangan Evi di Balik Gerobak Es Cendol Pasar Kosambi

Serba-serbi Warga

Kisah Perjuangan Evi di Balik Gerobak Es Cendol Pasar Kosambi

Wisga Putra Julian - detikJabar
Kamis, 22 Feb 2024 03:45 WIB
Pedagang es cendol di depan Pasar Kosambi Bandung.
Pedagang es cendol di depan Pasar Kosambi Bandung. (Foto: Wisga Putra Julian/detikJabar)
Bandung -

Di tengah panasnya terik Matahari, kendaraan berlalu-lalang dengan riuh di sepanjang jalan depan Pasar Kosambi Bandung. Di antara keramaian itu, berdirilah seorang wanita menjajakan dagangannya. Evi (58) namanya. Sejak 1998, dia telah berjualan Es Jendol di lokasi tersebut.

Evi, telah menyemai kelezatan dan kesegaran di hati para pelanggannya setiap hari lewat es cendol. Namun, di balik senyumnya yang ramah, tersimpan kisah hidup penuh perjuangan.

Sejak kecil, dia telah diajarkan orang tuanya untuk berjuang. Dia membantu berjualan demi membantu ekonomi keluarganya. Dari sinilah ia terbiasa dengan kehidupan berjualan, memupuk semangat dan keteguhan hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya. Saya sudah mulai jualan dari umur 9 tahun bantu-bantu orang tua," kata Evi memulai perbincangan dengan detikJabar, Rabu (21/2/2024).

Es Cendol ini dibuat langsung oleh Evi dan dibantu oleh anak-anaknya. Seperti pedagang pada umumnya, terkadang jualannya laris, terkadang juga tidak. Meski begitu dia tetap bersyukur.

"Cendolnya buatan sendiri suka dibantu sama anak-anak, soalnya bapaknya juga jualan beras di dalam pasar," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah jika larisnya banyak saya juga suka bantu sodara-sodara saya yang membutuhkan," sambungnya.

Evi bercerita meski sempat mengalami pasang surut dalam dunia bisnis, usaha miliknya mulai menuai kesuksesan. Meski tak mewah namun hasilnya cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya. Saat ini es cendol buatannya sering dibeli oleh hotel dan rumah makan bahkan para penjual cendol lain yang ada di sekitaran Kota Bandung dalam jumlah banyak.

(iqk/iqk)


Hide Ads