Tiga pria yang merupakan sahabat sejak kecil memutuskan untuk membuka warung mi goreng bersama. Ternyata, usaha Mie Goreng Bengkel ini lahir dari obrolan santai.
Ketiganya hidup dan besar di Kota Sukabumi. Mereka tinggal berdekatan dan tetap berkomunikasi hingga dewasa. Adalah Firman Suryandi (39), Irvan Nurdin Saleh (40) dan Kamaludin (40).
Istri Irvan Nurdin Saleh, Tresna Fitri Antari (38) mengatakan, mulanya ia dan suamianya mengelola bengkel knalpot mobil di Jalan Pelabuhan II, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Kemudian, muncul lah ide untuk membangun usaha bersama teman masa kecilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi teman dari kecil itu satu area rumah, dari kecil sampai besar kita nggak putus silaturahmi, sering komunikasi lalu tercipta lah ide ini. Doyan makan, dari hobi kali ya jadi buatlah kegiatan ini," kata Tresna kepada detikJabar beberapa waktu lalu.
Tresna mengatakan, Mie Goreng Bengkel ini baru dibuka awal bulan Februari 2024. Penamaan 'bengkel' di warung mi goreng karena lokasinya yang juga beroperasi sebagai bengkel mobil.
"Iya baru sekarang kepikiran, dari obrolan santai. (Alasan penamaan Mie Goreng Bengkel) karena operasional kita di bengkel dari pagi sampai sore, bengkel knalpot mobil. Nah dari sore sampai jam 11 malam kita jual mi. Bengkel usaha saya dan suami, karena daripada nyari tempat lain jadi lebih baik manfaatkan yang ada," ujarnya.
Tresna menceritakan, sempat mengalami dilema saat akan mendirikan usaha ini. Terlebih, kata dia, harus menyatukan perbedaan pikiran baik itu di diri suaminya maupun teman-teman lainnya. Namun, rintangan itu dapat dilalui dengan pembagian tugas yang baik.
"Dilema kalau ragu-ragu ada ya karena kita menyatukan tiga kepala. Jadi takut si ini sikapnya gini, tapi kita yakinlah mau usaha dan sukses bareng-bareng. Pembagian tugasnya satu chef, pengelola pembelanjaan dan keuangan," ucapnya.
Untuk membuka usaha ini, mereka mengeluarkan modal sekitar Rp35 juta. Setiap malam, setidaknya mereka menghabiskan 20 sampai 50 porsi. Kemudian, 15 sampai 20 kilogram mi dan 10 sampai 15 kilogram tulang ayam.
"Penghasilan sehari baru-baru ini Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta. Alhamdulillah, 20-25 porsi semalam. Kalau opening kemarin kita sampai 40-50 porsi, nggak ketampung," katanya.