Pembangunan di kawasan Bandung Timur berjalan sangat pesat. Berbagai infrastruktur dibangun baik oleh pemerintah maupun pihak swasta di kawasan ini.
Mulai dari Kereta Cepat Jakarta Bandung dengan stasiun akhir di Tegalluar, pembangunan stasiun kereta api baru di Gedebage, akses Tol Padaleunyi KM 149, sampai percepatan pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Belum lagi, keberadaan destinasi wisata religi yakni Masjid Raya Al-Jabbar, pusat olahraga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api hingga pengembangan permukiman penduduk menghiasi pembangunan di kawasan Bandung Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragamnya pembangunan di Bandung Timur jelas perlu didukung adanya aktivitas perniagaan. Sebuah pusat perbelanjaan yakni Summarecon Mall Bandung (Summaba) ini bakal diresmikan pada Kamis 18 Januari 2024.
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan, Summarecon Mall Bandung bakal dilengkapi berbagai fasilitas, tidak hanya untuk penghuni, namun juga menjadi regional mall yang bisa memfasilitasi masyarakat di kawasan Bandung Timur.
"Kami saat ini masih fokus bagaimana membuat Summarecon Mall Bandung ramai dikunjungi nantinya. Karena kalau sudah berjalan dan ramai tentu akan menambah perolehan recurring income," ujarnya sebagaimana rilis yang diterima detikJabar, Selasa (16/1/2024).
Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menuturkan, pesatnya pembangunan di kawasan Bandung Timur adalah langkah pemerintah untuk mengimbangi pembangunan di pusat Kota Bandung.
"Dari sisi tata ruang, Bandung Tengah sudah sangat terbatas, kemudian Bandung Selatan lebih didorong oleh Kabupaten Bandung melalui Soreang sebagai titik sentral, Bandung Utara yang harus kita amankan karena faktor lingkungan, dan akhirnya di Kota Bandung ini ruang yang masih memungkinkan itu adalah Bandung Timur," ujarnya.
Selain itu kata dia, Bandung Timur merupakan pintu gerbang banyak infrastruktur transportasi dan lokasi pembangunan dengan berbagai fasilitas bagi masyarakat.
"Saya kira kereta cepat diarahkan untuk kesana karena pemerintah memberikan stimulus dari sisi infrastruktur transportasi. Saya tahu road map pengembangan kereta cepat bukan hanya keretanya, tapi kawasan di sekitar Tegalluar dan Gedebage itu ya memang diarahkan untuk pengembangan kawasan bisnis dan perumahan," ucap Kartabi.
Hadirnya Summarecon Mall Bandung disambut baik Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Barat. Dengan adanya Summaba ini diharapkan perekonomian di Bandung Raya akan jauh lebih merata.
"Kehadiran Summarecon Mall Bandung ini diharapkan bisa menjadikan perekonomian Bandung, khususnya kawasan timurnya, lebih maksimal. Karena biasanya orang beraktivitas ke tengah Kota Bandung. Tapi dengan adanya mall baru ini, warga Bandung Timur dan sekitarnya bisa menikmatinya," ucap Sekjen APPBI Handianto.
Handianto mengatakan karena aksesnya yang dekat dengan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar dan menjadi lokasi shuttle dari Tegalluar, mall ini pun akan menarik aktivitas masyarakat yang menaiki kereta cepat. Khususnya warga Jakarta yang berwisata atau berbisnis ke Bandung.
Summaba, menurutnya juga hadir di tengah perubahan kebiasaan masyarakat dimana Pandemi COVID-19 dimana masyarakat datang ke mall saat ini bukan hanya untuk berbelanja, namun juga untuk bersenang-senang, berwisata kuliner, bersantai, atau sekedar nongkrong dan ngopi.
"Kalau lihat dari penempatan dan site plan mereka, tidak jauh beda dengan Mall Summarecon yang lain seperti Bekasi dan Serpong. Jadi mereka memang lebih ke kuliner atau leisure. Nah inilah memang yang menjadi tujuan masyarakat kita sekarang pascapandemi," pungkasnya.
(bba/iqk)