Kisah Novia Resign dari Pabrik Kini Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta

Kisah Novia Resign dari Pabrik Kini Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 15 Jan 2024 07:00 WIB
Evi Novia (50) pengusaha sukses di Sukabumi
Evi Novia (50) pengusaha sukses di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Evi Novia (50) wanita asal Sukabumi sukses menjadi pengusaha usai bekerja sebagai buruh pabrik. Kisahnya pun dapat menjadi inspirasi banyak wanita untuk mandiri dan tetap berpenghasilan di usia senja.

Saat ini, dia sukses membuka tiga usaha mulai dari toko obat-obatan (apotek), rumah makan hingga tempat wisata. Omzet dari tiap-tiap cabang usahanya itu mencapai ratusan juta.

Lalu bagaimana perjalanan karir Evi Novia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evi Novia mengaku lahir bukan dari keluarga konglomerat. Dia menempuh pendidikan sampai diploma (D3) dan mulai meniti karir sebagai buruh di pabrik.

"Saya pendidikan terakhir D3 dulu jurusan nggak nyambung, saya udah coba-coba kerja lumayan banyak lah ya, dari mulai kerja di pabrik, marketing farmasi," kata Evi kepada detikJabar, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Sampai pada akhirnya, dia memilih untuk resign dan membuka toko apotek bersama suaminya pada tahun 2008. Toko apotek itu menjadi cikal bakal semua bisnisnya.

"Saya buka apotek dengan bermodalkan ilmu marketing yang didapat selama di farmasi terus dari situ alhamdulillah apotek kita menjadi salah satu apotek yang cukup lengkap, murah," ujarnya.

Beberapa tahun kemudian akhirnya dia iseng beralih ke kuliner tanpa meninggalkan toko apoteknya. Dia pun membuka rumah makan ayam Bunut yang kini menjadi kuliner wajib saat mengunjungi Sukabumi.

"Sebetulnya awalnya karena lahan itu kosong, kebetulan kakak ipar chef isenglah kita jualan nasi goreng. Ternyata responsnya baik sekali akhirnya kita nekat diterusin itu kuliner sampai hari ini masih cukup jadi ikon juga di Kota Sukabumi. Katanya kalau ke Sukabumi nggak ke ayam bunut itu bukan ke Sukabumi," ucapnya.

Perjalanan bisnisnya pun berlanjut merambah ke bidang wisata. Pada tahun 2023, ia membuka wisata alam Oasis. "Saya sama suami kebetulan orang yang nggak suka diam. Rumah makan udah jalan, apotek udah jalan, mikir apalagi. Kebetulan apotek ada beberapa kendala juga dalam artian bisnisnya itu tergantung dengan kebijakan pemerintah," ucapnya.

"Misal obat habis itu kita nggak bisa lelang, apotek itu tergantung dari dokter meresepi apa jadi kita menemukan kesulitan tersendiri. Kemudian di rumah makan udah jalan, terus awalnya kita berfikir nyari usaha apalagi yang jauh lebih nyantai. Kepikiran kita ke situ yang cuma jualan tiket," sambungnya.

Pemilihan tema Eropa jadi inspirasi bagi Evi dan suami untuk membuka tempat wisata Oasis. Setiap sudut bangunan dan objek wisata di Oasis tak jauh dari tema Eropa.

Naik turun dunia usaha pun pernah ia lewati mulai dari masalah internal (human error) hingga eksternal. Meski demikian, ia pantang menyerah dan memilih untuk terus menjalankan bisnisnya.

"Kita beranjak bukan dari siapa-siapa, kita bukan anak orang kaya, kita bukan anak konglomerat. Jadi yang berat itu justru pada saat kita merintis awal, mengawali itu kita nggak punya modal. Kita itu benar-benar modal nekat, nyali, dan modal kepercayaan dari orang. Itu yang akhirnya buat kita berada di titik ini," kata dia.

Dari bisnis yang digelutinya itu, dia mampu membesarkan empat orang putra yang salah satunya merupakan atlet bulu tangkis di Jakarta. Dia mengungkapkan, modal usaha awal untuk membuka apotek tak sampai Rp100 jutaan.

"Penerus mungkin belum kelihatan karena anak saya masih kecil-kecil. Yang paling besar atlet bulu tangkis di Jakarta. Lalu ada yang masih SMP dan SD. Dulu modal apotek Rp100 jutaan nggak nyampe omzet sekarang untuk rumah makan tiga digit ada," tutupnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads