Kisah Jatuhnya Miliarder Thailand, Berakhir Jualan Roti

Kabar Internasional

Kisah Jatuhnya Miliarder Thailand, Berakhir Jualan Roti

Tim detikFinance - detikJabar
Sabtu, 06 Jan 2024 23:30 WIB
Sirivat Voravetvuthikun
Sirivat Voravetvuthikun (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Jatuh bangun merintis usaha dialami oleh para pengusaha. Bahkan, ada yang sampai jatuh ke titik nadir dan alih profesi ke pekerjaan yang tak terduga.

Kondisi terpuruk itulah yang dialami oleh Sirivat Voravetvuthikun. Dulunya, dia merupakan konglomeret sukses asal Thailand.

Dilansir dari detikFinance yang mengutip Bangkok Post, pria tersebut awalnya merupakan seorang CEO di perusahaan investasi Asia Securities.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulusan University of Texas ini sudah lama berkecimpung di bidang investasi. Bahkan, berkat kemampuannya mengelola investasi, dia dinobatkan sebagai miliarder Thailand.

Namun, roda berputar. Usahanya bangkrut gegara pasar saham di Thailand jatuh pada tahun 1994. Bak diterpa badai, tiga tahun setelahnya atau pada 1997 krisis global melanda. Saham miliknya banyak yang gagal.

ADVERTISEMENT

Kondisi ekonomi terpuruknya bertambah kala dia terlilit utang besar senilai US$ 30,4 juta. Keuangannya hancur berantakan.

"Jadi hidup saya berubah total dari gaya hidup mewah menjadi gaya hidup biasa saja," katanya sebagaimana dikutip dari VOA.

Namun yang patut diacungi jempol, Sirivat tak larut dalam kebangkrutannya. Dia berusaha bangkit meski harus berjualan sandwich di jalanan Bangkok. Perih dialami Sirivat lantaran saat pertama jualan hanya membawa pulang US$ 14 atau Rp 217 ribu.

Sirivat tak kapok untuk terus berusaha. Dia tak ingin keluarganya sengsara.

"saya menyadari jika kami menyerah, tidak ada seorang pun yang akan membantu kami. Apa pun yang terjadi, kami berdua (ia dan istrinya) harus saling membantu. Sebesar apapun kecewanya kami, kami harus berjuang," ungkapnya.

Sirivat kini masih berjualan roti bakar di Bangkok. Di sisi lain, Sirivat mulai melebarkan bisnis lain yaitu usaha kedai kopi dan katering.

Bermodalkan pengetahuannya di bidang investasi serta pengalaman pahitnya dulu, ia mengaku masih cukup percaya diri untuk menyimpan uangnya dalam bentuk saham di bursa efek Thailand.

Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads