Guru Honorer Bandung Berdayakan Ortu Siswa Melalui Boneka Wisuda

Sisi Terang

Guru Honorer Bandung Berdayakan Ortu Siswa Melalui Boneka Wisuda

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 14 Des 2023 12:00 WIB
Dua honorer Bandung tengah memproduksi boneka wisuda.
Dua honorer Bandung tengah memproduksi boneka wisuda. Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Kabupaten Bandung -

Penghasilan menjadi guru honorer jauh dari kata cukup. Hal tersebut membuat dua guru honorer di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, membangun bisnis pembuatan boneka.

Dua hononer tersebut mengajar di SMP Plus Ibnu Rusyd. Mereka adalah Huda Saeed Abdullah Algaety (37) dari Desa Cinunuk, dan Eneng Kurniasih dari Desa Cimekar.

Pantauan detikJabar di rumah produksi boneka, Rabu (13/12/2023), keduanya tampak sibuk memproduksi boneka. Mereka memproduksi boneka untuk wisuda, hingga boneka untuk institusi TNI dan Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boneka wisuda yang dibuat pun menyesuaikan pesanan. Huda dan Eneng secara telaten menghias boneka pesanan. Mereka juga melengkapi boneka dengan miniatur toga dan logo kampus.

Selain boneka wisuda, terdapat juga boneka TNI dan Polri. Boneka tersebut terlihat cantik dilengkapi dengan seragam lengkap dengan pangkatnya.

ADVERTISEMENT

Terlihat boneka tersebut tersimpan masih dalam keadaan polos dengan berbagai warna dan ukuran. Boneka tersebut menumpuk dan dimasukan ke dalam plastik berukuran besar.

Kedua honorer tersebut mengawali karier membuat boneka pada tahun 2014 silam. Huda mengatakan mulanya tidak banyak peminat. "Iya dulu mah masih sepi. Kalau sekarang alhamdulillah pesanan bisa sampai 1.500 boneka dalam satu bulan," ujar Huda.

Selain ke kampus dan pesanan, Huda dan Eneng juga memanfaatkan teknologi untuk menggaet pembeli. Huda membuka pesanan melalui online.

"Keliling di acara wisuda, dijual juga secara online, market place @akhnashop, di situ orang juga bisa memesan dengan logo sekolah hingga nama yang diwisudanya," katanya.

Huda mengungkapkan penjualannya bisa sampai belasan juta. Namun penjualan tersebut tidak melulu ramai. "Alhamdulillah ada lah sekitar Rp 15 juta per bulan. Tapi nggak tetap, kadang lebih kadang kurang, namanya juga jualan," jelasnya.

Pembuatan boneka tersebut bisa dilakukan dalam hitungan 10 sampai 15 menit. Produksi yang dilakukan kedua honorer tersebut dilakukan setelah kegiatan mengajar dari pagi hingga siang. Maka dari siang bahkan hingga malam hari kerap memproduksi boneka tersebut.

Berdayakan Ortu Siswa

Hudan dan Eneng pun memperdayakan orang tua siswa tempat dirinya mengajar. Ia mempekerjakan orang tua siswa untuk membantu produksi boneka.

"Alhamdulillah ada dua pegawai tetap, dan ada pegawai tambahan jika pesanan banyak, bisa ditambah hingga 6 orang, " kata Huda.

"Iya, di sini juga ada orang tua murid yang suka bantu-bantu. Lumayan lah buat tambahan penghasilan mereka," tambahnya.

Sementara itu, Eneng mengungkapkan menjual boneka tersebut dengan harga bervariatif. Boneka wisuda dijualnya senilai Rp 35 ribu, dan boneka polos kecil dijual seharga Rp 7.500 per boneka.

"Ada juga boneka yang harganya Rp 100 ribu ke atas. Ya itu mah tergantung kesulitan saat membuat hiasan bonekanya," ucap Eneng.

Dia berharap usahanya tersebut bisa berkembang lagi. Terutama bisa memberdayakan orang lebih banyak. "Jadi kami bisa mendapatkan hasil lebih banyak, dan akan lebih banyak lagi orang yang mendapatkan manfaatnya, atau bisa memberi pekerjaan kepada orang yang tak bekerja, sehingga bisa mendapat penghasilan," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads