.webp)
Harga telur ayam di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya mengalami kenaikan. Dari semula dijual kisaran Rp 26 ribu per kilogram, kini tembus Rp 29 ribu per kilogramnya.
Kenaikan itu seiring dengan mendekati momen natal dan tahun baru (nataru). Pedagang pun mengamini terkait kenaikan harga telur ayam.
"Ada naik pak, sekitar 20 persenan paling mahal hari ini Rp 29 ribuan per kilogram," kata Laila, pedagang telur ayam, Senin (11/12/23).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telur ayam yang naik memiliki kualitas baik dengan ukuran lebih kecil serta cangkang mulus. Telur ayam ini satu kilogram bisa 20 butir.
"Jadi yang mahal itu telurnya mulus dan masih baru. Ukuranya lebih kecil," kata Laila.
Laila pun putar otak agar pembeli tak kabur meski harga telur ayam naik. Salah satunya dengan menjual stok telur ayam yang lama. Harganya lebih murah antara Rp 24 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogramnnya.
"Kan yang lebih murah telurnya, juga gak kusam. Stok gak lama-lama banget sih tapi harga miring," ujar Laila.
Kenaikan harga telur dikeluhkan konsumen kelas menengah dan bawah. Selain harus merogoh kocek dalam, mereka juga terpaksa mengurangi pembelian telur ayam dari asalnya dua kilogram menjadi satu kilogram.
"Mahal pak nararaek kieu, saya kurangi beli telurnya, biasanya satu kilo jadi setengah atau tiga perempat," kata salah seorang pembeli bernama Wulan kepada detikJabar.
(dir/dir)
