Efek Kemarau, Harga Cabai-cabaian di Purwakarta Masih Tinggi

Efek Kemarau, Harga Cabai-cabaian di Purwakarta Masih Tinggi

Dian Firmansyah - detikJabar
Selasa, 14 Nov 2023 02:00 WIB
Harga komoditas cabai di Purwakarta tinggi
Harga komoditas cabai di Purwakarta meroket (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Sejumlah harga komoditas di pasar tradisional Pasar Rebo Purwakarta tinggi. Harga komoditas cabai yang saat ini paling tinggi.

Harga cabai rawit merah dan cabai kriting saat ini dijual para pedagang seharga Rp 100 ribu per kilogramnya, padahal sebelumnya hanya Rp 60 ribu per kilogramnya, kemudian disusul harga cabai rawit hijau yang mencapai Rp 80 ribu dari harga sebelumnya 48 ribu.

Cabai merah besar dibanderol Rp 80 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu, dan cabai hijau besar dijual seharga Rp 50 ribu dari sebelumnya Rp 28 ribu rupiah perkilogramnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain harga cabai, komoditas lain yang masih tinggi seperti harga bawang putih dari harga Rp 35 ribu perkilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogramnya, bawang merah dari harga Rp 28 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogramnya. Harga wortel dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu dan harga timun dari harga Rp 8 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogramnya.

Menurut pedagang, masih tingginya harga komoditas ini dampak dari musim kemarau kemarin yang belum selesai. Termasuk hasil yang buruk dan belum memasuki masa tanam.

ADVERTISEMENT

"Paling tinggi cabai rawit merah, saat ini 100 ribu, awal 60 ribu per kilo, pokoknya harga cabai merah-merahan pada tinggi semua," ujar Badru, salah satu pedagang sayur mayur ditemui kiosnya, Senin (13/11/2023).

Badru menjelaskan, efek kemarau masih belum selesai pasokan belum pulih sepenuhnya membuat harga melambung, selain itu di sambung dengan momen jelang natal dan tahun baru.

"Itu akhir tahun dan dari kemarau, dampak kemarau kemarin, akhir tahun udah biasa langganan naik," katanya.

Tingginya harga sayur mayur dan menurunnya daya beli masyarakat menyebabkan omset para pedagang menurun. Badru menyebutkan alami penurunan pendapatan 30 persen.

"Pasti semua terdampak, omset turun 30 persen. Dari berapa ke berapa rahasia lah," pungkasnya.

Kondisi ini dikeluhkan oleh masyarakat, salah satunya Yati yang membeli cabai meski harganya selangit. Ia menurunkan jumlah pembelian agar semua kebutuhan tercukupi.

"Mahal banget, harga melonjak jadi bingung mau beli teh mikir dua kali. Ya dikurangin aja , biasa sekilo jadi setengah kilo, kayak cengek sekarang 80 ribu biasa sekilo jadi se ons," ungkapnya Yati.




(dir/dir)


Hide Ads