Keluh Kesah Petani Cabai Rawit di Lembang yang Terancam Gagal Panen

Keluh Kesah Petani Cabai Rawit di Lembang yang Terancam Gagal Panen

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 07 Nov 2023 17:16 WIB
Petani Cabai di Lembang yang Gagal Panen
Petani Cabai di Lembang yang Gagal Panen (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung Barat -

Petani cabai rawit di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menghadapi kondisi gagal panen.

Tanaman cabai rawit yang ditanam petani sejak beberapa bulan lalu tumbuh tidak normal. Tanamannya kerdil, daun keriting dan menguning, hingga cabainya membusuk di pohon.

Gunawan (42), salah seorang petani cabai mengatakan faktor kemarau panjang dan hama patek menyebabkan tanaman cabai jadi tidak bisa dipanen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada serangan hama patek, memang biasanya bikin daun cabai jadi menguning dan busuk, itu sulit dikendalikan. Terus karena kekurangan air, jadi tidak tumbuh dengan bagus," kata Gunawan saat dikonfirmasi, Selasa (7/11/2023).

Gunawan mengatakan, gagal panen yang dialami petani cabai, salah satunya di Lembang, berdampak pada mahalnya harga cabai di pasar tradisional yang beberapa waktu belakangan sempat menyentuh harga Rp100 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENT

"Memang akhirnya jadi mahal, karena kan kebutuhannya banyak tapi pasokannya sedikit. Dari petani juga harganya sekarang jadi Rp70 ribu per kilogram. Jadi wajar kalau di pasar bisa sampai Rp100 ribu per kilogram," ucap Gunawan.

Namun mahalnya harga cabai itu, tidak serta merta membuat para petani menjadi untung. Sebab cabai yang mereka panen jumlahnya merosot drastis ketimbang kondisi normal.

"Saya tanam sekitar 2 ribu pohon, kalau normal panennya bisa sampai 1 kuintal tapi harga juga tidak mahal. Kalau sekarang, harga bagus tapi panennya sedikit, paling hanya 50 kilogram," tutur Gunawan.

Di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, harga cabai rawit merah kini menyentuh Rp80 ribu per kilogram. Padahal normalnya hanya Rp40 ribu per kilogram.

"Tiga hari lalu sempat Rp100 ribu per kilogram, hari ini turun ke Rp80 ribu per kilogram. Normalnya kan Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram," ungkap Noneng (52), salah seorang pedagang.

Menurut Noneng, selain harga yang mahal pasokan cabai juga berkurang drastis. Ia sendiri biasanya membeli cabai rawit dari Pasar Induk Caringin, namun stoknya terbatas.

"Biasanya banyak di (pasar) Caringin, sekarang stoknya juga sedikit. Paling belanja hanya 10 kilogram. Katanya memang karena kemarau, jadi hasil panennya sedikit," tutur Noneng.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads