Seperti diketahui, pusat perbelanjaan di Kota Bandung saat ini minim pengunjung. Jangankan membeli, sekadar didatangi warga pun kini jadi hal yang langka. Cara jual-beli secara online disinyalir jadi penyebab sepinya pusat-pusat perbelanjaan di Bandung.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung Samiran mengatakan, jumlah masyarakat khususnya dari generasi muda yang mengakses internet baik menyentuh angka 98,01 persen.
"Termasuk pemuda yang mengakses internet dan Kota Bandung ini cukup tinggi, Kota Bandung ini 98 persen generasi muda melek internet," kata Samiran dalam seminar statistik yang digelar BPS Kota Bandung, Rabu (27/9/2023).
Karena itu, Samiran menduga pusat perbelanjaan di Kota Bandung yang semakin hari semakin sepi saat ini dikarenakan minat anak muda untuk datang semakin berkurang. Mereka kata dia lebih memilih untuk berbelanja melalui online.
"Makanya kenapa mall sandang itu sepi karena pemuda sudah melek internet mereka pakai cara online, cara belanjanya berubah," ujar Samiran.
Dalam seminar itu, data BPS menyebutkan jika 23,87 persen penduduk Kota Bandung adalah pemuda dengan rentang usia 16-30 tahun. Adapun pemuda di Kota Bandung paling banyak diketahui berusia 26-30 tahun dengan presentase 40,35 persen.
Mengenalkan Statistik
Pada seminar itu, BPS Kota Bandung juga ingin memasyarakatkan statistik kepada generasi muda. Samiran menuturkan, pemuda jadi pengguna data BPS terbesar kedua setelah pemerintah.
"Ini dalam rangka hari statistik nasional kita ingin memasyarakatkan statistik dan kita undang generasi muda khususnya mahasiswa dan mereka ini pengguna yang cukup besar di BPS," ujarnya.
"Data kami di website, generasi muda itu peringkat kedua dan pertamanya itu pemerintah. Mereka peringkat kedua yang mengakses data BPS," pungkasnya. (bba/mso)