Membedah Tren Live Shopping dari Kacamata Sosiolog

Membedah Tren Live Shopping dari Kacamata Sosiolog

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 24 Sep 2023 09:00 WIB
Suasana di ITC Kebon Kalapa, Kota Bandung.
Suasana di ITC Kebon Kalapa, Kota Bandung. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Tren belanja online hingga live shopping semakin menjamur di masyarakat. Dianggap mudah dan praktis, tren ini justru menimbulkan dampak penurunan omzet terhadap perdagangan konvensional.

Menjamurnya tren belanja online tersebut rupanya menjadi penanda jika modernisasi di masyarakat sedang berjalan begitu kencang. Hal itu diungkap Ketua Program Studi Sosiologi Fisip Universitas Padjajaran (Unpad), Hery Wibowo.

Hery mengatakan situasi saat ini terjadi karena adanya perubahan kelompok demografi yaitu generasi Alpha. Mereka lahir di saat teknologi sedang berkembang begitu pesat, ditambah lagi generasi Z.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang itu perubahan generasi semakin cepat. Jadi kalau kemarin kita bicara generasi Z, sekarang ada generasi Alpha. Ini adalah generasi yang dari lahir sudah bersentuhan dengan teknologi, sehingga yang ada di pikiran mereka seluruh urusan bisa diselesaikan dengan teknologi," ucap Hery saat dihubungi detikJabar belum lama ini.

Selain generasi, ada juga faktor dimana dunia bisnis sedang mencari formula untuk mendapat keuntungan yang lebih efektif dan efisien hingga ditemukan metode berjualan online sampai live shopping.

ADVERTISEMENT

"Ketika teknologi hadir mereka melirik ini gimana agar bisnis dilakukan secara digital, ini dimanfaatkan dengan baik dengan mereka membuat kepastian dan kenyamanan dalam belanja. Kenyamanan mudah murah belanja, kepastian keamanan dan secara rasional mulai dipilih," jelasnya.

Dengan mengikuti perkembangan zaman, pelaku usaha berani meninggalkan zona nyaman, seperti melakukan live shopping dan sebagainya. Hal itu diperkuat dari sisi konsumen yang menginginkan segala sesuatu yang jauh lebih mudah bisa didapat.

Sehingga menurut Hery, tren live shopping saat ini adalah tanda jika modernisasi di masyarakat saat ini sedang berjalan, bahkan tumbuh amat pesat.

"Jadi dia meninggalkan zona nyaman zona punya kios dan lain-lain mau bergerak mengikuti. Kalau dari sisi konsumen ya dari dulu, mana yang paling murah paling efektif hemat waktu," ujarnya.

"Jadi kalau dalam sosiologi ini bagian dari ciri modernisasi yang semakin nyata dimana masyarakat terbiasa mengadopsi teknologi baru dalam aspek kehidupannya," imbuhnya.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads