Coldplay, group band asal Inggris bakal manggung pertama kalinya di Indonesia pada 15 November mendatang. Meski konser ini masih beberapa bulan lagi, penjual pita kaset di Kota Bandung mendapatkan untung.
Meski stoknya masih ada di toko kaset milik Irham Vickry di DU 68 Musik Studio, harga pita kaset Coldplay naik di tokonya.
"Harga agak naik, pengaruh, orang nyari barang nggak ada. Jadi permintaan banyak harga meningkat," kata Irham Vickry owner DU 68 Musik kepada detikJabar, Minggu (20/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jelang konser Coldplay di Jakarta, Vickry sebut terjadi kenaikan harga kaset dua hingga tiga kali lipat dari harga biasanya. Menurutnya, antusias pemburu pita kaset untuk album Coldplay ini cukup tinggi.
"Kaset ori Rp 50-Rp 100 ribu. Kalau nggak ada acara paling Rp 25-Rp 30 ribu," ujarnya.
Pita Kaset Dewa Ikut Langka
Selain itu, Vickry menyebut, pita kaset Dewa 19 saat ini juga ikut langka karena banyak dicari oleh para pencinta pita kaset. Hal itu terjadi, pasca Pandemi COVID-19 dan banyaknya konser Dewa 19.
"Dewa nih yang jadi maslah, hampir tiap hari bayak yang nanya, kita kehabisan stok," ujarnya.
Selain pita kaset, ada juga piringan hitam Dewa 19 yang dijualnya. Karena banyak dicari, Vickry harus mendatangkan piringan hitam Dewa 19 dari Singapura.
"Kita juga sediakan piringan hitam dari Singapura, harga Rp 1,5 juta. Kaset (pita kaset) banyak nyari, sekarang kondisnya bagus (harga) Rp 60-80 ribu bisa, tergantung kondisi barang," jelasnya.
Produksi Kaset Band Lokal
Tak hanya menjual pita kaset baru atau bekas, DU 68 Musik juga memproduksi pita kaset sendiri. Pita kaset yang diproduksi merupakan band-band lokal pilihan.
"Kami baru rilis, band-band baru, record nya di toko ini, bikinnya di sini, anak-anak baru, anak Unpas, Unpar, genre stoner gitu, dipadukan dengan rock modern," ujarnya.
"Ini baru, mahasiswa Unpar dan Unpas," tambah Vickry sambil menunjukkan pita kaset yang diproduksi.
Vickry menyebut, si pemilik band membuat bentuk digital dan dia membuatnya dalam bentuk fisik pita kaset.
"Balik lagi, itu aneh makannya, orang mungkin jenuh digital, balik ke analog. Kita jual Rp 65 ribu, ini harganya pasar yang tentukan meningkat sendiri," pungkasnya.
Ada beberapa band yang sudah dibuatkan pita kaset di tempatnya, di antaranya Band Neat, Koboy Subang, Gorgom, Mankind dan Daniel Milan Cabrera.
(wip/mso)