.webp)
Salah satu tren yang terlihat pada generasi milenial yaitu sikap yang berbeda terhadap kepemilikan rumah. Banyak milenial yang tidak tertarik untuk membeli rumah.
Dilansir detikFinance, salah satu alasan generasi milenial malas untuk mendapat hunian karena perubahan gaya hidup. Dengan perubahan gaya hidup ini maka akan ada perubahan dalam pengeluaran uang.
"Sekarang orang bangga selfie dengan segala macam, memamerkan kemewahan," kata Deputi Komisioner BP Tapera, Ariev Baginda Siregar dalam acara Diskusi Media 'Skema Sewa Beli, Solusi Milenial Punya Rumah' di Ruang Kopi, Jakarta Selatan, sebagaimana dikutip detikJabar dari detikFinance, Minggu (25/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada waktu menjadi lifestyle apa yang terjadi? Tanpa disadari, pada waktu dia spending, dia fokusnya kepada wants (keinginan), seharusnya dia fokus ke kebutuhan, needs," tambahnya.
Menurutnya, generasi saat ini belum berpikir bahwa rumah merupakan kebutuhan. Maka dari itu, generasi milenial belum menyiapkan dana untuk membeli rumah.
Belum lagi ditambah dengan adanya pinjaman online yang belum dibayar sehingga mempengaruhi status kredit seseorang. Hal ini membuat bank enggan memberikan pinjaman kepada mereka yang punya 'rapor' kredit yang tidak bagus.
"Jadi kita punya moral untuk menyampaikan ke milenial agar fokuslah (pada) kebutuhan, dan rumah merupakan suatu kebutuhan," paparnya.
Di sisi lain, Head Departmen KPR Bank BTN, Cesar AB memaparkan 2 alasan utama generasi Milenial belum punya rumah, yaitu tidak memiliki uang untuk DP dan ragu-ragu dalam pemilihan rumah.
"Mungkin karena konsepnya saat ini mereka fokus ke wants daripada needs. Yang kedua itu ragu-ragu dalam pemilihan rumah dalam arti mungkin dia pengin beli rumah yang mana, apakah harus beli yang di dalam kota atau harus keluar kota," tutur dia.
Menurutnya, salah satu hal yang bisa membantu milenial untuk mendapatkan hunian yaitu lewat skema sewa beli atau rent to own (RTO). Sebagai informasi, bisnis RTO sendiri memiliki konsep kepemilikan rumah yang menggunakan sistem sewa untuk membantu pelanggan memiliki rumah dalam jangka waktu tertentu dan memberikan opsi bagi pelanggan di masa akhir sewa untuk memiliki rumah dengan KPR, cash, atau tidak melanjutkan memiliki rumah tersebut.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini.
(iqk/bbn)
