Asa Pabrik Bola Majalengka Luntur Usai Piala Dunia U-20 Batal di RI

Asa Pabrik Bola Majalengka Luntur Usai Piala Dunia U-20 Batal di RI

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Jumat, 31 Mar 2023 08:15 WIB
Suasana pabrik bola di Majalengka
Suasana pabrik bola di Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Batalnya pesta sepakbola dunia ini turut dirasakan pengusaha bola asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Irwan Suryanto.

Alih-alih berharap mendapatkan orderan penuh selama perhelatan Piala Dunia U-20. Namun, hanya rasa kekecewaan yang dialami pemilik pabrik bola PT Sinjaraga Santika Sport itu.

Pabrik bola yang berada di Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Majalengka itu, sejatinya belum ada komitmen jelas dengan pihak penyelenggara. Akan tetapi, kata Irwan, pihaknya telah menyurati Presiden agar produknya itu dilirik untuk Piala Dunia U-20.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum (terkait komitmen). Tapi saya berusaha bikin surat ke Presiden (menawarkan bola Majalengka). Suratnya juga baru 2 Maret kemarin," kata Irwan saat diwawancarai detikJabar, Kamis (30/3/2023).

Lebih lanjut Irwan menyampaikan, dirinya sudah berusaha dari jauh-jauh hari agar produk bolanya itu bisa tampil dalam ajang tersebut. Sayangnya, usahanya kini terbilang sia-sia karena gelaran itu gagal terwujud di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah mempersiapkan sedemikian rupa. Kita dari dulu sudah punya sertifikat FIFA. Tapi dulu (sertifikat) FIFA-nya yang terendah. Saya kan berusaha meningkatkan kualitas. Saya berusaha meningkatkan kualitas dan saya mencoba memenuhi supaya prodak kami dipakai di Piala Dunia U-20," ujar dia.

"Sekarang kita punya (sertifikat) FIFA quality pro. Ini adalah persyaratan bola FIFA paling tinggi. Karena piala dunia itu kan harus yang paling tinggi, dan biayanya tuh mahal. Kami memaksakan, biarpun keuangan lagi sulit pun kami mengusahakan," sambungnya.

Irwan menganggap, batalnya Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah musibah. Sebab, sejumlah sektor yang berkaitan dengan perhelatan tersebut ikut terdampak.

"Dibatalkannya Piala Dunia U-20 bagi kita di sepakbola, musibah. Kami pengusaha bola, pasti yang lain-lain misalnya cendramata, kaos, dan lain-lain (terdampak)," ucap dia.

Irwan turut prihatin atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah dalam ajang Piala Dunia U-20. Mimpi pecinta sepakbola Tanah Air yang selama ini diharapkan bak ditelan bumi begitu saja.

"Sekarang begitu dibatalkan sedih nih. Sedihnya apa? Jangan berharap Indonesia bakal dapat lagi untuk kejuaraan internasional. Kan Indonesia udah punya rencana Piala Dunia tahun 2034. Tapi U-20 nya juga gini, ah jangan harap. Enggak bakalan," kata dia.

Sekedar diketahui, si kulit bundar buatan Majalengka itu pernah dilibatkan untuk meramaikan ajang Piala Dunia 1998 di Perancis. Tak sampai di sana, bola Majalengka juga pernah ambil bagian pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan Piala Dunia 2014 di Brasil.




(dir/dir)


Hide Ads