Harga Sembako di Sukabumi Naik, Cabai Merah Tembus Rp 47.000/Kg

Harga Sembako di Sukabumi Naik, Cabai Merah Tembus Rp 47.000/Kg

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 20 Mar 2023 11:15 WIB
Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Sukabumi mengalami kenaikan jelang Ramdan 2023, Senin (20/3/2023).
Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Sukabumi mengalami kenaikan jelang Ramdan 2023, Senin (20/3/2023). (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Menjelang bulan Ramadan 1444 Hijriah, sejumlah harga komoditas pangan di Kota Sukabumi mengalami kenaikan harga. Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi mencatat beberapa bahan pokok yang naik seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, kemiri, ikan tongkol, dan daging sapi.

Kepala Seksi Pengawasan Barang Diskumindag Kota Sukabumi M Rifki menjelaskan, harga cabai merah besar TW naik Rp 2 ribu dari Rp 44 ribu menjadi Rp 47 ribu per kilogram. Sementara cabai merah lokal naik dari Rp 38 ribu menjadi Rp 44 ribu dan cabai merah keriting naik dari Rp 38 jadi Rp 40 ribu per kilogram.

Daging sapi juga mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu dari yang asalnya dijual Rp 130 ribu per kilogram menjadi Rp 140 ribu per kilogram. Muncang atau kemiri juga naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 65 ribu per kilogram, sedangkan ikan tongkol basah naik menjadi Rp 34 ribu per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rifki mengatakan, kenaikan harga bapokting ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara demand dan supply. Permintaan terhadap beberapa komoditas terpantau naik jelang Ramadan namun stok tidak mengalami perubahan.

"Beberapa komoditas bahan pokok mengalami kenaikan harga seperti daging sapi dan beberapa jenis cabai. Hal ini disebabkan permintaan akan komoditas tersebut mengalami peningkatan permintaan, sedangkan pasokan tetap yang menyebabkan harga terkoreksi naik," kata Rifki kepada detikJabar, Senin (20/3/2023).

ADVERTISEMENT

Selain enam komoditas tersebut, harga telur ayam pun ikut mengalami kenaikan harga hingga Rp 30 ribu per kilogram dari harga normalnya Rp 27 ribu. "Pasokan sedikit menurun, sehingga harga terkoreksi naik," ujarnya.

Diskumindag saat ini telah menurunkan petugas untuk melakukan pemantauan harga di beberapa pasar tradisional, khususnya Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita. Tujuannya untuk memastikan stok bapokting tidak mengalami kelangkaan.

Ditanya soal operasi pasar murah (OPM), Rifki menjelaskan operasi tersebut akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Ramadan. "Nanti bulan puasa OPM dari provinsi (Disperindag Jabar)," kata dia.

Salah satu pedagang daging sapi Ade (51) mengatakan, kenaikan harga ini bersumber dari distributor. Dia terpaksa menaikan harga karena stok terbatas. "Kenaikan harga dari distributornya, ya mulai naik karena banyak permintaan juga," kata Ade.

Kenaikan ini diperkirakan akan terus bertahan sampai mendekati bulan Ramadan. Namun dia berharap harga kembali normal karena khawatir akan berdampak pada turunnya jumlah pembelian daging sapi.

(iqk/iqk)


Hide Ads