HKTI Cirebon: Penyaluran Pupuk Bersubidi via Kartu Tani Ruwet!

HKTI Cirebon: Penyaluran Pupuk Bersubidi via Kartu Tani Ruwet!

Ony Syahroni - detikJabar
Rabu, 25 Jan 2023 23:45 WIB
Menyambut musim tanam Oktober-Maret (Okmar), PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi Urea dan NPK.
Ilustrasi pupuk bersubsidi (Foto: Dok. PT Pupuk Indonesia)
Cirebon -

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon meminta pemerintah dapat mengevaluasi program Kartu Tani untuk penyaluran pupuk bersubsidi. Sebab, HKTI menilai, program yang seharusnya bisa membantu para petani untuk mendapatkan pupuk subsidi, namun pada kenyataannya justru terkesan menyulitkan.

Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip mencatat setidaknya ada beberapa poin yang menjadi permasalahan dalam program Kartu Tani. Pertama, ada petani yang memiliki Kartu Tani, tapi dia tidak terdata di ERDKK (elektronik-Rencana Definitif kebutuhan kelompok).

"Kalau tidak terdata kan tidak boleh atau tidak bisa menebus pupuk (subsidi). Petani harus terdata dulu di ERDKK baru bisa mendapatkan pupuk subsidi," kata Tasrip kepada detikJabar saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, menurut Tasrip, poin kedua yang juga perlu dievaluasi dalam program Kartu Tani ini adalah proses pendataan petani yang akan dimasukkan ke dalam sistem ERDKK (elektronik-Rencana Definitif kebutuhan kelompok).

Sebab, kata Tasrip, tidak sedikit orang yang bukan petani atau tidak sedang menggarap sawah justru ikut tercatat dalam ERDKK. Hal ini juga yang kemudian menimbulkan persoalan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

ADVERTISEMENT

"Sehingga petani yang sebenarnya sedang menggarap sawah justru dia yang tidak mendapatkan jatah pupuk (subsidi)," kata Tasrip.

Di samping itu, Tasrip mengatakan, tidak sedikit juga para petani yang telah memiliki Kartu Tani, namun mereka tidak mendapatkan jatah kuota pupuk subsidi.

"Sekarang banyak Kartu Tani yang kosong. Artinya, meski petani telah memiliki Kartu Tani, tapi jatah pupuknya kosong atau tidak ada," kata dia.

"Kemudian ada juga petani yang Kartu TaniKartu Taninya rusak atau hilang. Dan ada juga petani yang lupa nomor PIN-nya," kata Tasrip menambahkan.

Oleh karenanya, Tasrip meminta agar pemerintah bisa mengevaluasi program Kartu Tani ini. Ia berharap agar proses penyaluran pupuk bersubsidi untuk para petani bisa lebih dipermudah.

"Harapan kami ya jangan dipersulit. Cukup pakai foto copy KTP saja yang tercantum dalam ERDKK. Saat ini proses penyaluran pupuk subsidi itu sangat ruwet," ucap Tasrip.

(yum/yum)


Hide Ads