Perusahaan rintisan atau startup sedang menjadi tren yang digeluti anak muda pada beberapa tahun terakhir. Banyak dari mereka mendirikan startup dengan mengambil bidang tertentu baik kesehatan, kuliner, hingga jasa.
Namun belakangan, dunia startup buatan anak bangsa bertumbangan karena tak kuat bersaing dengan startup besutan asing. Meski begitu, startup dianggap masih menjanjikan jika dibangun dengan konsep dan perencanaan yang baik.
Lantas seperti apa perkembangan startup tanah air di tahun 2023 mendatang?
Dina Dellyana selaku Direktur The Greater Hub Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB mengatakan, dunia startup di tahun 2023 masih akan hidup seiring semakin majunya teknologi.
Meski begitu, ada tantangan besar yang dihadapi para founder startup yakni soal profit. Dina menegaskan jika pembuat startup harus mengutamakan profit dengan membuat pengguna startup mau mengeluarkan uang untuk jasa yang digunakannya.
"Dia (founder) harus bisa membuktikan apakah dia bisa make money (menghasilkan uang) dengan apa yang dibuat dan bagaimana cara make money itu. Jadi walaupun dia masih sedikit pelanggannya, dia harus membuktikan bahwa pelanggannya mau membayar," kata Dina dalam 'Bandung Startup Pitching Day 2022' di Kampus SMB ITB, Selasa (13/12/2022).
"Karena itu jadi salah satu parameter buat investor," tambahnya.
Menurutnya saat ini masyarakat banyak yang menggunakan startup namun enggan membayar biaya berlangganan. Hal itu berdampak pada startup itu sendiri yang membutuhkan biaya untuk menutupi pengeluaran.
"Karena sekarang orang mau pakai belum tentu mau bayar. Jadi harus memastikan bukan hanya mau pakai, tapi dia juga mau bayar dan itu bisa menutupi cost nya. Jadi itu tantangannya," ungkapnya.
Oleh karena itu, Dina menganjurkan sebelum membangun startup, para calon pemilik harus memikirkan dengan matang produk apa yang benar-benar dibutuhkan dan mampu menjawab permasalahan di masyarakat. Jika itu bisa dilakukan, profit akan mengikut dengan sendirinya.
"Jadi harus dipikirkan produk apa yang dibuat, produknya harus masuk akal, menjawab permasalahan. Jadi yang harus dipegang itu jalan dia menuju profitnya, nanti produk seperti apa, mengikuti cara marketingnya, tim seperti apa gitu. Makanya yang paling atas langsung profit," ujar Dina.
Saat ini minat generasi muda untuk merintis startup masih terbilang tinggi. Namun mereka tetap wajib dibekali dengan kepercayaan diri. Oleh karena itu, Dina mengungkapkan jika The Greater Hub SBM ITB akan memperbanyak program pembekalan skill para founder startup.
"Kalau dilihat minatnya masih tinggi, cuma yang pasti harus dibekali dengan kepercayaan diri. Makanya kita tahun depan akan lebih banyak membekali program founders preparation, lebih ke skill," katanya.
The Greater Hub SBM ITB sendiri merupakan pengembangan bisnis multi-platform untuk mahasiswa ITB dan generasi muda Bandung yang berdiri sejak 2016 dan telah menginkubasi 198 startup.