.webp)
Ramainya aktivitas di kampung budidaya nila di Indramayu, Jawa Barat, mendorong petambak turut melakukan pembibitan ikan. Meski tergolong masih tahap uji coba, namun penghasilan produksi bibit ikan ini mencapai puluhan juta rupiah perbulan.
Aktivitas panen bibit nila terlihat di salah satu tambak milik Aca, Warga Desa Wanantara, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Pengurus tambak, mulai menyortir ikan yang siap di jual untuk ditabur ke tambak lainnya.
Kata pengurus, Ade (30) proses pembibitan ikan nila ini tergolong masih baru. Tingginya permintaan, membuat pengelola beralih dan memilih menjual bibit ikan nila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru 2 tahunan berjalan. Kita beli larva untuk dijadikan bibit ikan nila," kata Ade, Jumat (14/10/2022).
"Awalnya kita coba tanam 200 ribu benih, kemudian bisa dipanen 180 ribuan. Makanya usaha ini terus berlanjut," kata Ade menambahkan.
Bagi pengurus tambak, proses pembibitan memang sangat menantang. Selain resiko cuaca, ancaman hama seperti burung dan ular, pun harus lebih dijaga.
Lambat tahun, uji coba pembibitan ini semakin besar. Semula hanya 200 ribu benih, kini mencapai 400 ribu benih dalam satu tambak.
Dalam satu bulan, satu tambak bisa memanen bibit ikan nila sekitar 70 persen dari total benih yang ditebar. Keuntungan nya tidak main-main. Dalam satu bulan atau setiap panen, omset mencapai Rp 33.000.000.
"Biaya operasional dan pakan dalam sebulan bisa mencapai sepuluh juta dengan penghasilan kotor perbulan bisa di angka 30 juta lebih," ujar Ade.
Melihat potensi tersebut, pembibitan ikan nila kini banyak dilakukan oleh petambak lainnya. Sedikitnya terdapat lima petambak selain melakukan proses pembesaran ikan juga melakukan pembibitan ikan di Kampung Budidaya Nila tersebut.
(dir/dir)
