Progres BRT Bandung Raya: 17 Shelter, Digarap di 2024

Progres BRT Bandung Raya: 17 Shelter, Digarap di 2024

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 22 Sep 2022 10:32 WIB
CHENGDU, CHINA - JULY 04: Passengers wait to board a red Shudu train featuring the Bashu civilization on July 4, 2022 in Chengdu, Sichuan Province of China. The 30.2-meter-long smart trackless trains Shudu and Tianfu with a maximum capacity of 300 passengers conducted trial runs in Chengdu on Monday. The smart trackless trains have rubber tires and a small turning circle, equivalent of the turning radius of a 12-meter bus. Sichuan was known as Shu in ancient times, and Shudu means capital of Sichuan. (Photo by Liu Zhongjun/China News Service via Getty Images)
Ilustrasi bus rapid transit (Foto: China News Service via Getty Ima/China News Service)
Bandung -

Proyek pembangunan infrastruktur Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya terus berjalan. Prosesnya, masih mengkaji detail engineering design (DED). Pengerjaan fisiknya ditargetkan 2024.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan transportasi dari pemerintah pusat yang saat ini beroperasi baru Trans Metro Pasundan (TMP). Transportasi ini akan menjadi cikal bakal BRT Bandung Raya.

"Nanti 2024 itu ada BRT Bandung Raya. Nah, 80 persen tahap pertama sudah masuk di Kota Bandung," kata Dadang kepada detikJabar, Kamis (22/9/2022).

"2024 itu mulai pengerjaan fisik, seperti shelter dan lainnya. Targetnya selesai 2027. Ini adalah bantuan Kemenhub dan Bank Dunia," kata Dadang menambahkan.

Lebih lanjut, Dadang menyebutkan BRT Bandung Raya bakal memiliki 17 trayek. Armada yang bakal beroperasi untuk lima daerah di Bandung Raya itu mencapai 300 unit pada tahap awal.

"Sekarang tahap DED untuk depo dan dedicated line (jalur khusus) BRT. Nanti, untuk shelternya juga dibangun," ucap Tatang.

Dadang menyebutkan shelter BRT Bandung Raya bakal dibangun di kawasan yang berdekatan dengan stasiun dan terminal. Selain itu, tersebar juga di kawasan lainnya seperti Asia Afrika, Tegallega, dan Jatinangor.

"Cukup banyak itu lokasi shelter. Sudah ada gambarnya soal titik shelter ini," ucap dia.

Dishub Kota Bandung pun tengah memikirkan soal perubahan angkutan umum atau angkot yang ada saat ini. Dadang mengatakan ketika BRT Bandung Raya beroperasi, diharapkan trayeknya tak bersinggungan langsung dengan angkot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita pikirkan itu juga ke depan. Tapi, kita sudah mulai mencoba, jadi angkot ini akan menjadi feeder-feeder. Angkot harus bisa menyesuaikan, siap tingkatkan kualitas layanannya, soal waktu, tarif juga dan lainnya," ujar Dadang.

(sud/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads