Mengenal Kopi Warisan Leluhur di Ciamis

Mengenal Kopi Warisan Leluhur di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 18 Sep 2022 03:30 WIB
Petani Kopi sedang panen kopi di kebun kopi Gunung Gede, Kecamatan Rajadesa.
Petani Kopi sedang panen kopi di kebun kopi Gunung Gede, Kecamatan Rajadesa. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan daerah penghasil kopi yang sudah melegenda dan dikenal sejak dulu. Setiap Minggu, puluhan ton kopi Rajadesa diangkut ke sejumlah daerah.

"Kopi Rajadesa ini setiap Minggu dikirim ke luar daerah, karena semakin lama semakin terkenal dikalangan penikmat kopi," ujar Dani Alinurdin, Ketua Kelompok Petani Kopi Siraja Kopi Rajadesa saat ditemui di Festival Coffee Rajadesa, Sabtu (17/9/2022).

Dani menjelaskan di Kecamatan Rajadesa, terdapat sekitar 60 hektar kebun kopi yang tersebar di 11 desa. Dari luas kebun tersebut, kopi Rajadesa yang dikirim ke luar daerah mencapai 50 ton per Minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau melihat dari pengepul yang dikirim mencapai 50 ton per Minggu, dengan kondisi green bean," kata Dani.

Kopi Rajadesa dikirim ke berbagai daerah seperti Temanggung, Surabaya, Bandung dan beberapa daerah lainnya.

ADVERTISEMENT

Dani mengatakan setelah kopi Rajadesa terkenal, banyak penikmat kopi yang penasaran dengan rasa kopi Rajadesa yang berasal dari tempat asalnya. Mengingat yang mereka tahu hanya biji kopi green bean nya saja.

Sejak beberapa tahun lalu, petani kopi di Rajadesa pun kemudian mengolah kopi sendiri. Kemudian dijual dengan produk siap pakai. Petani kopi Rajadesa pun sudah merakit mesin roasting untuk produksi.

"Kami para petani dan produsen mencoba bagaimana kopi yang ditanam di Rajadesa, diolah di Rajadesa supaya bisa merasakan ini kopi asli Rajadesa. Harga kopi yang sudah diroasting mencapai Rp 144 ribu per kilo. Disini kopi robusta karena ketinggiannya kurang dari 500 Mdpl untuk Arabika," katanya.

Dani pun mengatakan banyak juga petani kopi asal Rajadesa mengembangkan pertanian kopi di Lampung, Sumatera. Bahkan menurut cerita, kopi yang ditanam di Sumatera berasal dari Rajadesa.

"Kopi di Rajadesa ini adalah warisan orang tua, sudah ada sejak dulu. Sejak saya belum lahir mungkin sudah ada. Kita penerusnya terus mengembangkannya," ucapnya.

Dani pun berterima kasih kepada pihak yang telah menyelenggarakan Festival Coffee Rajadesa. Tentunya kegiatan ini bermanfaat untuk terus mengenalkan kopi Rajadesa.

"Dalam festival ini selain mengenalkan budaya lokal juga mengenalkan inilah kopi Rajadesa. Gunung Gede ini adalah cikal bakal kopi di Rajadesa," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads