Intip Bisnis Kerajaan Inggris Milik Ratu Elizabeth II Senilai Rp 417,2 T

Kabar Internasional

Intip Bisnis Kerajaan Inggris Milik Ratu Elizabeth II Senilai Rp 417,2 T

Tim detikFinance - detikJabar
Jumat, 09 Sep 2022 10:57 WIB
CHESTER, ENGLAND - JUNE 14: Queen Elizabeth II sitts and laughs with Meghan, Duchess of Sussex during a ceremony to open the new Mersey Gateway Bridge on June 14, 2018 in the town of Widnes in Halton, Cheshire, England. Meghan Markle married Prince Harry last month to become The Duchess of Sussex and this is her first engagement with the Queen. During the visit the pair will open a road bridge in Widnes and visit The Storyhouse and Town Hall in Chester. (Photo by Jeff J Mitchell/Getty Images)
Ekspresi tawa dan senyum Ratu Elizabeth II (Foto: Getty Images)
Bandung -

Ratu Elizabeth II mangkat pada usia 96 tahun di Balmoral Castle, Skotlandia. Ratu yang telah memimpin Britania Raya dan belasan negara persemakmuran Inggris sejak 1952 itu menjalankan bisnis keluarga.

Dilaporkan dari Fortune, dikutip dari detikFinance, nilai bisnis yang dijalankan Ratu Elizabeth bernilai US$ 28 miliar atau setara Rp 417,2 triliun (kurs Rp 14.900/dolar AS). Keluarga kerajaan mengelola firma bernama Monarchy PLC.

Firma ini berisi sejumlah anggota senior dan wajah publik House of Windsor. Ratu Elizabeth sebagai kepala firma tersebut. Firma ini mengelola kerajaan bisnis global yang memompa ratusan juta pound Sterling ke ekonomi Inggris Raya setiap tahun, tepatnya melalui acara televisi dan pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang ratu dan tujuh bangsawan lainnya adalah anggota firma, termasuk Pangeran Charles yang kini menjadi Raja Charles III dan istrinya.

Menurut Forbes, Monarchy memiliki aset real estate bernilai US$28 miliar yang tidak dapat dijual. Aset tersebut termasuk Crown Estate senilai US$ 19,5 miliar, Buckingham Palace US$ 4,9 miliar, Duchy of Cornwall US$ 1,3 miliar, Duchy of Lancaster US$ 748 juta, Kensington Palace US$ 630 juta, dan Crown Estate of Scotland US$ 592 juta.

ADVERTISEMENT

Kabarnya, keluarga kerajaan tak mendapatkan keuntungan secara pribadi dari bisnis global yang dijalankan itu. Namun, tujuan utamanya adalah menggerakkan ekonomi. Tetap saja, muaranya akan berujung pada dampak positif kekayaan kerajaan.

Sebagai tambahan, sang ratu memperoleh pendapatan dari Duchy of Lancaster. Pada akhir Maret 2022, Duchy of Lancaster memiliki aset bersih US$ 652,8 juta dan menghasilkan surplus US$ 24 juta.

Aset bersih tak dibayarkan kepada ratu, tapi berupa kelebihan dana sebesar US$ 24 juta. Pendanaan ini dikenakan pajak dan digunakan untuk menutup pengeluaran yang belum ditanggung oleh hibah negara.

Artikel ini telah tayang di detikFinance dengan judul Mendiang Ratu Elizabeth II Punya Bisnis Kerajaan, Nilainya Rp 417 Triliun!

(sud/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads