Harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat mayoritas mengalami penurunan pada Senin (15/8/22). Namun, harga telur ayam justru sebaliknya naik cukup drastis.
Satu kilogram telur ayam dijual Rp30.500 per kilogram. Asalnya, harga telur tersebut dijual antara Rp24.500 sampai Rp25.000 per kilogram. Imbasnya telur pecah menjadi buruan konsumen.
"Kaget pak harganya sampai 30 ribu lebih. Biasanya kan hanya Rp 22 ribu paling mahal Rp 24 ribu per kilogram. Jadi kepaksa ini beli setengah kilo pak, uangnya buat yang lain," kata Rina, salah seorang konsumen di Pasar Singaparna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan harga ini disinyalir akibat pasokan telur di pasar berkurang, sementara permintaan meningkat. Telur ayam digunakan untuk bantuan sosial BPNT alias Bantuan Pangan Non Tunai yang mulai disalurkan.
Selain itu, banyaknya acara syukuran seperti pernikahan di bulan Muharram dan acara HUT RI ke 77 turut menyebabkan harga naik.
"Kalau kita melihat mau pencairan BPNT harga telur ayam suka naik gini. Tambah lagi permintaan banyak buat syukuran nikahan khitan sampai agustusan," ucap salah seorang penjual telur ayam, Nurhasanah di kiosnya.
Imbas kenaikan harga telur ayam ini, telur ayam pecah diburu konsumen. Empat butir telur ayam pecah, dijual lima ribu rupiah.
Meski kurang higienis, konsumen tetap membelinya karena alasan murah.
"Telur pecah laku pisan (sekali) pak. Empat butir lima ribu. lumayan lebih murah," katanya.
(yum/yum)