Momen Idula Adha tahun ini membawa berkah tersendiri bagi pedagang hewan kurban di Kabupaten Cianjur. Pembatasan sapi dari luar ddaerah akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pedagang lokal kebanjiran pesanan.
Penjual hewan kurban, Ujang Koswara, mengatakan di tahun ini dirinya mendapatkan pesanan hingga 50 sapi dan 200 kambing untuk momen Idul Adha. Padahal tahun lalu, dia hanya bisa menjual sekitar 20-30 ekor sapi dan 100 ekor kambing.
"Tahun ini kebanjiran pesanan, naik sampai 100 persen di bandingkan Idul Adha sebelumnya. Ada yang minta dikirim untuk hari Idul Adha, ada yang memang minta dikirim saat hari tasyrik," kata dia, Senin (11/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga hewan kurban yang naik pun menambah keuntungan penjualan. Untuk harga sapi yang sebelumnya Rp 20 juta per ekor, kini bisa laku Rp 22 juta per ekor. Sedangkan kambing yang biasanya Rp 2,7 juta per ekor naik menjadi Rp 3 juta per ekor.
"Kalau sapi harganya naik Rp 2 juta dari harga normal. Sedangkan kambing kenaikannya sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per ekor. Jadi ada keuntungan lebih untuk penjual," ucap dia.
Menurutnya wabah PMK membuat sapi dari luar daerah, terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, sulit masuk ke Cianjur. Sehingga masyarakat membeli sapi dari penjual dan peternak lokal.
Di satu sisi lain, lanjut Ujang, banyak masyarakat yang membeli kambing karena khawatir sapi yang dibeli terkena wabah PMK.
"Jadi di satu sisi memang membawa musibah, tapi ada berkah tersendiri untuk penjual lokal. Jualan sapi kurban naik, apalagi kambing lebih banyak yang beli karena ada juga yang khawatir kalau beli sapi terkena PMK," pungkasnya.
Berkah Dirasakan di Majalengka
Berkah juga dirasakan warga di Desa Babajurang, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Peternak di desa tersebut meraup keuntungan selama momentum Idul Adha.
Ketua Kelompok Kampung Domba, Apip Haerudin mengatakan, domba yang berada di sentra peternakan Kampung Domba itu ludes sebelum pelaksanaan qurban.
"Alhamdulilah sebelum hari kurban itu udah sold out semua, jadi di hari tasyrik sekarang sudah tidak ada domba lagi yang bisa dikeluarkan," kata Apip saat diwawancarai detikJabar, Senin (11/7/2022).
Dari sekitar 200 domba yang ada di sentra tersebut, sebanyak 45 domba berhasil dijual selama momen Idul Adha. Menurut Apip, keuntungan tahun ini melonjak lebih tajam dibanding Idul Adha sebelumnya.
"Rekap kita sampai tanggal 18 Juni sudah ada 27 domba terjual. Dari tanggal 18 Juni sampai hari raya itu ada 18 domba yang terjual. Kalau keuntungan meningkat 50 persen," ujar dia.
"Iya itu yang usia diatas 3 tahun (domba untuk kurban) sudah terjual semua. Sisanya masih kecil usia bulanan sampai 2 tahun, yang kecil disiapkan buat Idul Adha tahun depan," ucapnya.
![]() |
Meski stok domba untuk kurban yang berada di sentranya itu ludes, namun hingga saat ini masih banyak warga yang mencari hewan untuk kurban di hari tasyrik.
"Sampai hari ini masih ada yang mencari domba untuk qurban ke sini, tapi ya itu udah habis stok di-kita-nya jadi pada pulang lagi," ujar dia.
(ors/ors)