.webp)
Kenaikan harga LPG non subsidi dikeluhkan distributor dan konsumen LPG 5 kilogram dan 12 kilogram di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, senin (11/7/22). Mereka mengaku keberatan dengan kenaikan harga LPG non subsidi yang sudah terjadi empat kali sejak Desember 2021.
"Kenaikan yang keempat kalinya ini sejak Desember 2021. Berat buat kita, makin ditinggalkan konsumen," kata Edi Rohman, pengelola LPG Non Subsi di Jalan Sutisna senjaya, Kota Tasikmalaya Senin (11/7/22).
Harga LPG Non Subsidi naik rata rata Rp 2 ribu per kilogram. Kali ini harga LPG 12 kilogram menembus angka RP 217 ribu di tingkat distributor, naik dari asalnya Rp 193 ribu rupiah per tabung. Sementara LPG 5 kilogram naik dari Rp 97 ribu menjadi Rp 104 ribu per tabung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga sekarang yang lima kilogram Rp 104 ribu pertabung dan yang 12 kilogram jadi Rp 217 ribu pertabung," ucap Edi.
Edi juga mengaku terancam kehilangan omzet penjualan lagi. Penyebabnya konsumen pindah gunakan LPG 3 kilogram.
"Saya tanyakan kenapa kalau tabung melon nggak naik, non subsidi aja yang naik. Atuh jadi pindah semua ke gas tiga kilogram. Katanya harus digiring ke yang non subsidi. Kumaha ieu teh (bagaimana ini)? Hari ini nih belum ada yang laku. Ini mah bisa berkurang pembeli," tambah Edi.
Sementara itu, masyarakat berharap agar pihak terkait bijak dalam menaikkan harga di tengah kesulitan masyarakat. Apalagi, harga bahan bakar minya subsidi juga naik.
"Pokonya kacau lah, puyeng kepala ini mah. Naik terus, dadakan terus nggak ada pemberitahuan. Kaget saya bawa duit cuma seratus (ribu) pas. Mau beli yang 5 kilogram atuh balik lagi da (karena) nggak cukup. Untung udah kenal, bisa ngutang dulu," kata Ade, konsumen LPG Non Subsidi.
(ors/ors)
