Kenapa Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan? Ini 5 Alasannya

Kenapa Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan? Ini 5 Alasannya

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Minggu, 12 Jun 2022 11:29 WIB
donat indomaret
Foto: istimewa
Bandung -

Di Kota Bandung kita bisa dengan mudah menemukan minimarket Indomaret atau Alfamart. Disadari atau tidak, lokasi kedua minimarket bahkan selalu berdekatan.

Ternyata memang ada alasannya kenapa dua gerai minimarket ini justru buka di dekat saingannya. Seperti dikutip detikJabar dari detikFinance, berikut ini 5 alasan mengapa lokasi Indomaret selalu berdekatan dengan Alfamart.

1. Menarik Pasar yang Lebih Luas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi marketing adalah alasan utama di balik 'fenomena' ini. Kedua gerai tentu bertujuan agar mereka mendapatkan pasar yang lebih luas dan menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga mereka akan memilih lokasi dengan konsep teori lokasi industri, yakni Hotelling Theory.

Hotelling Theory adalah teori yang menjelaskan dua persamaan jenis kegiatan ekonomi yang saling berdekatan dengan tujuan untuk menguasai pasar seluas-luasnya. Teori tersebut akan berfokus pada pemilihan lokasi. Presentasi keuntungannya sudah pasti 50:50 yang selanjutnya akan diserahkan kepada selera konsumen.

ADVERTISEMENT

2. Hemat Budget Riset

Jika salah satu gerai dibangun di lokasi tertentu, maka bisa dipastikan potensi pasarnya sudah bagus dan lolos uji kelayakan bisnis. Ini memang menjadi salah satu rumus membangun gerai baru di kalangan usaha waralaba atau ritel minimarket.

3. Mengusung Keunggulan yang Berbeda

Indomaret dan Alfamart di mata konsumen mungkin terlihat seperti saudara kandung yang memiliki banyak persamaan. Namun, keduanya mengakui bahwa mereka memiliki keunggulannya masing-masing. Ada yang mengusung keunggulan dari segi harga lebih murah, kapasitas toko lebih luas, pelayanan lebih ramah atau kenyamanan suasana.

4. Membangun Persepsi Konsumen

Ketika konsumen datang ke salah satu minimarket, maka para karyawan akan bertugas untuk membangun persepsi positif kepada pelanggan agar datang kembali ke gerai mereka. Ini berkaitan dengann poin sebelumnya, dimana Indomaret atau Alfamart akan menunjukkan keunggulannya tersendiri untuk memikat hati pelanggan.

5. Penggunaan Strategi Five Forces

Indomaret dan Alfamart, menggunakan strategi five forces atau pendekatan porter's five forces. Yakni metode untuk menganalisis serta mengidentifikasi kekuatan yang membentuk pola bisnis. Di antaranya adalah:

- Competitive Rivalry, lingkungan bisnis yang mempunyai tingkat kompetisi sangat tinggi antar perusahaan dan kompetitor. Ketika sudah terjadi persaingan, perusahaan akan menciptakan inovasi baru agar produknya tidak kalah saing dari lawan bisnis.

- Power of Buyer, kemampuan konsumen dalam tawar menawar harga produk agar lebih murah. Jadi, konsumen akan menimbang sendiri harga barang di Indomaret dan Alfamart lalu memutuskannya sendiri akan membeli di mana.

- Power of Supplier, dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan dari supplier. Semakin sedikit supplier sebuah produk, maka semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap supplier tersebut untuk memasok barang pada mereka.

- Threat of New Entry, akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri tersebut. Karena kekuatan perusahaan dipengaruhi oleh hambatan seperti biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi dan hak paten. Hal ini akan memengaruhi siapa yang lebih berkuasa dan lebih besar di lokasi tersebut.

- Threat of Substitute Product, kekuatan yang datang dari produk atau barang pengganti dari barang yang akan dijual di perusahaan. Produk pengganti ini dapat disebut sebagai produk substitusi yang memiliki fungsi serupa dengan produk perusahaan.




(Tya Eka Yulianti/tey)


Hide Ads