Canggih! Barbershop di Bandung Cerminnya Terhubung dengan Tiga Kamera

Canggih! Barbershop di Bandung Cerminnya Terhubung dengan Tiga Kamera

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 19 Mei 2022 14:00 WIB
Customer di Barberfits Bandung sedang dilayani potong rambut melihat cermin canggih yang terhubung dengan tiga kamera.
Foto: Anindyadevi Aurellia
Bandung -

Di bahu Jalan Pendawa, tampak ada satu gerai barbershop kecil yang cukup ramai. Sejak pukul 11.00 WIB hingga 21.00 WIB, pengunjung tak berhenti keluar masuk pintu. Laki-laki yang awalnya datang dengan tampilan rambut tak beraturan, begitu keluar pintu, tampilannya segar dan percaya diri.

Namanya Barberfits. Meski baru dibangun Maret kemarin, usahanya langsung laris manis. "Awalnya antrean tak beraturan, antre panjang sampai tepi jalan dan menunggu lama. Akhirnya kami ubah sistem jadi booking dulu," ujar Marsha Aurellie, co-founder Barberfits.

Barberhop ini beda dari yang lain. Kamu mungkin biasa potong rambut dengan satu kaca di depan wajah dan sebelum potong cukup berdiskusi dengan barberman dulu. Namun, di Barberfits, akan ada satu layar besar yang akan menyambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu customer duduk, bentuk wajah akan dilihat dulu. Kemudian dari layar besar akan dilihat bentuk wajahnya. Misalnya bentuk wajah oval itu lebih cocok ke potongan apa. Jadi pengunjung nggak akan bingung," jelas perempuan 22 tahun ini.

Saat masuk ke sesi potong rambut, ada tiga kamera dari sisi depan, samping kanan, dan belakang. Ketiga sisi yang ditangkap kamera bisa dilihat dari layar.

ADVERTISEMENT

"Supaya customer bisa melihat bentuk potongan sejak sedang dicukur. Bukan hanya lihat hasil setelahnya," tuturnya.

Lulusan sarjana manajemen bisnis tersebut membangun usaha dengan sang ibu. Keduanya tak pernah menyangka antrean pengunjung mengular saat usaha yang dibangun masih seumur jagung. Untuk mengurai antrean yang panjang, ia memutuskan mengubah sistem.

"Mulai April kemarin, pengunjung harus booking dulu via WhatsApp. Sistemnya bukan waiting list, tapi akan mencocokkan jadwal dengan customer," ungkapnya.

Ratusan pesan bisa masuk setiap harinya. Dalam sehari, Marsha hanya bisa menerima 27 pelanggan. Maklum, gerainya belum terlalu besar dan baru tersedia tiga unit.

"Melihat antusiasme pelanggan yang sangat tinggi, sebentar lagi kami akan pindah ke gerai yang lebih besar. Mohon doanya semoga bisa menambah unit juga supaya kuota per hari lebih banyak," harapnya.

Ia bahkan berniat mulai mencari gerai di kota lain guna melebarkan usaha. "Rencananya kami juga akan buka usaha di kota lain, yakni di Jakarta. Tapi ini masih berupa rencana, belum ada survei ke sana," pungkasnya sambil tersenyum.




(aau/tya)


Hide Ads