Hewan Terjangkit PMK, Mentan Syahrul: Boleh Dikonsumsi, Asal..

Hewan Terjangkit PMK, Mentan Syahrul: Boleh Dikonsumsi, Asal..

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 19 Mei 2022 03:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan daging hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) masih aman dikonsumsi. Kendati demikian, ada proses serta bagian yang harus dihindari.

"Masih dapat dimakan (untuk daging hewan ternak yang telah terjangkit PMK), tentu melalui sebuah proses yang telah diterapkan," ungkap Syahrul saat meninjau dua sapi yang terkonfirmasi positif terjangkit PMK di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (18/5/2022).

Ia lalu menjelaskan bagian apa saja yang tidak boleh dimakan. Tujuannya tentu demi meminimalisir efek kepada mereka yang mengonsumsinya.

"Yang saya pahami adalah, bagi hewan ternak yang terjangkit PMK, yang tidak boleh dimakan itu bagian jeroan, sekitar mulut atau area kepala," Syahul menambahkan.

Syahrul menyebut, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan Rumah Protong Hewan (RPH) yang nantinya akan memproses hewan ternak yang terjangkit PMK agar dagingnya aman dikonsumsi.

"Proses-prosesnya itu akan dilakukan oleh Puskeswan dan RPH kita," ujarnya.

Sebelumnya, ia pun menegaskan bahwa PMK dapat disembuhkan dan tidak menular atau berbahaya bagi manusia. "PMK memang ada tapi PMK dapat disembuhkan dan tidak menular atau berbahaya bagi manusia," ucap Syahrul.

Oleh karenanya, sambung dia, dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha, terkait ketersediaan hewan ternak telah dipersiapkannya semaksimal mungkin.

"Kita berharap lokasi-lokasi yang terjangkit PMK langsung dilakukan lockdown, ada tiga pembagian wilayah, ada yang merah, ada yang kuning, ada yang hijau. Wilayah hijau pun perlu kita intervensi, untuk yang kuning jika ada temuan langsung segera ditangani, tetapi untuk yang wilayah merah langsung dilakukan proses-proses dan protap yang ada," paparnya.

Berita sebelumnya, dua dari 11 sapi yang sakit di Dusun Cikeuyeup, Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kaki (PMK). Saat ini, sapi-sapi tersebut tengah diisolasi.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Nandang Suparman saat dihubungi oleh detikJabar, Selasa (17/5/2022) pagi. "Kasus terkonfirmasi positif PMK 2 ekor sapi di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang," ungkap Nandang.

Nandang menyebut, jumlah sapi sakit ada 11 ekor yang terlokalisir di 3 kandang di Dusun Cikeuyeup, Desa Cilayung. Sementara untuk jumlah total sapi di lokasi tersebut mencapai 18 ekor.


(ors/ors)


Hide Ads