Jauh sebelum ada pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperbolehkan masyarakat Indonesia tak memakai masker saat beraktivitas di luar gedung, penjualan masker medis di Bandung sudah mengalami penurunan.
Salah satu suplier masker medis dari Bandung, Esri mengatakan, sejak kasus COVID-19 melandai, permintaan masker mulai menurun.
"Sebetulnya dari semenjak kasus COVID-19 menurun, permintaan masker udah jauh berkurang, turun sampe 30 persen," kata Esri kepada detikJabar via pesan singkat, Rabu (18/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esri menilai, permintaan bakal semakin merosot setelah ada pernyataan terbaru dari Presiden Jokowi terkait penggunaan masker.
"Apalagi sekarang udah ada ketentuan membebaskan pemakaian masker pasti makin merosot permintaannya dan pasti harganya juga bakal ada penyesuaian. Pasti jadi turun," tambahnya.
Menurutnya, pernyataan terbaru itu bisa menjadi informasi yang merugikan dan menggembirakan.
"Kalau sharing sama pemilik bisnis di mereka menguntungkan karena cost APD jadi berkurang, kalau dari penjual jadi rugi karena sales juga ikut turun. Tapi kita juga di sisi lain ikut senang karena berarti kondisi (pandemi COVID-19) makin membaik," jelasnya.
Esri mengatakan, untuk stok masker masih banyak. Pihaknya harus memutar otak mencari strategi agar maskernya bisa laku dijual.
"Srateginya paling bakal ada campaign untuk harga diskon sama bundling produk dengan alkes yang lain kaya handscoon untuk ngabisin stock yang sekarang. Karena stock gudangnya lumayan banyak, karna smenjak COVID-19 stock buffer gudang kita naikin sampe 70 persen untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi dan berubah-ubah," tuturnya.
"Karna ada peraturan baru ini pasti akan ada penyesuaian harga jadi lebih murah kita juga akan normalkan lagi stock dan buffer gudang buat masker," pungkasnya.
(wip/tya)