.webp)
Nama sebuah toko atau kios menjadi salah satu faktor penting bagi pebisnis. Sebab, terkadang hanya dari namanya konsumen bisa mengenali produk apa yang dijualnya.
Namun tak jarang ada nama toko yang sengaja dibuat unik hingga aneh. Di Kabupaten Sumedang misalnya, ada sebuah toko dengan nama cukup unik. Toko itu bernama Toko Innalillahi.
Kalimat innalillahi (sesungguhnya kami milik Allah) sendiri, bagi umat Islam biasanya diucapkan saat mendengar segala hal terkait musibah. Lalu, kenapa toko ini dinamai Innalillahi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata, toko yang berada di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang ini adalah toko yang menjual alat dan perlengkapan pemulasaraan jenazah.
Toko yang buka atau melayani 24 jam ini, menyediakan beragam kebutuhan jenazah. Mulai dari kain kafan, tikar, kapur barus, kapas, dan perlengkapan lainnya. Bahkan, disini menyediakan nisan berbahan papan hingga payung.
 Toko Innalillahi di Sumedang. Foto: Nur Azis/detikJabar |
Pemilik toko, Ritno Destiaman mengatakan, Innalillahi dipilih menjadi nama tokonya lantaran kalimat itu di kalangan umum identik dengan kematian. Hal itu berhubungan dengan tokonya yang menyediakan perlengkapan bagi jenazah.
"Kebetulan kita di sini menyediakan alat-alat pemulasaraan jenazah. Kita pilih nama tokonya Innalillahi karena behubungan dengan kematian," ungkapnya kepada detikJabar, Jumat (14/5/2022).
Toko Innallilahi saat ini telah memiliki cabang. Toko pertama di pusat kota Sumedang, toko kedua di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang.
"Toko Innalillahi ini sudah berjalan selama 20 tahun. Toko pertama di Pasar Kota Sumedang dan yang kedua di sini (Kecamatan Tanjungsari) yang baru berjalan sekitar satu bulanan," terangnya.
 Toko Innalillahi di Sumedang. Foto: Nur Azis/detikJabar |
Ritno menyebut tokonya menjual perlengkapanan jenazah dengan kualitas tinggi. Bahkan, ada barang dagangannya yang didatangkan dari daerah lain.
"Seperti tikar untuk jenazah, kita datangkan dari Manjenang dengan memiliki ukuran sangat besar. Selain itu kita juga menjual perlengkapan lainnya, seperti kayu padung, tetenger, payung, beserta perlengkapan lainnya," tuturnya.
Ia menyebutkan, untuk satu paket perlengkapan jenazah dihargai Rp 300 ribu. Harga tersebut belum termasuk diskon bagi para pelanggan.
"Tapi kalau bagi mereka yang berlangganan tentunya ada diskon, seperti biasanya untuk Dewan Keamanan Masjid (DKM), RT/RW dan pelanggan lainnya," ujarnya.
(ors/ors)
