Singgah ke Cibaduyut, Surganya Tas-Sepatu di Kota Bandung

Singgah ke Cibaduyut, Surganya Tas-Sepatu di Kota Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 07 Mei 2022 11:00 WIB
Pengunjung tengah melihat-lihat produk sepatu di Cibaduyut
Pengunjung tengah melihat-lihat produk sepatu di Cibaduyut (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Sebelum pulang liburan di Bandung, Anda tak boleh ketinggalan untuk mampir ke Cibaduyut. Jalanan ini dikenal seantero nusantara bahkan mancanegara, karena hasil kerajinannya yang menggunakan bahan baku kulit.

Semua kerajinan seperti sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dan jaket, dibuat secara home made atau produksi rumahan. Ditambah lagi, harganya murah meriah bahkan masih bisa ditawar.

Tapi jangan salah, kualitasnya bisa bersaing dengan merek-merek ternama. Sol nya kuat dan tahan lama hingga bertahun-tahun, begitupun kulit yang digunakan tak mudah mengelupas. Modelnya sangat bermacam-macam, pada sepanjang jalan itu Anda tak akan bosan mengitari satu persatu gerai toko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak tadi keliling dari ke pusat belanja yang agak besar, sampai ke pertokoan kecil. Sebetulnya pingin liat-liat aja, tapi akhirnya beli juga buat saya dan suami," ujar Eti yang membeli tas serta ikat pinggang. Ia dan suami datang dari Sumedang untuk pergi jalan-jalan pada Jumat, (6/5/2022).

Memang, jika datang kesini Anda akan dibuat gelap mata. Entah sebetulnya Anda hanya ingin cuci mata atau memang berniat membeli, Anda akan tergiur untuk membawa pulang salah satu kerajinan warga Bandung tersebut. Tapi tenang saja, meski bisa kalap berbelanja namun kantong Anda tak akan bolong.

ADVERTISEMENT

"Murah-murah juga, ini saya baru lihat sandal tapi mau cari yang obral aja. Lumayan Rp 100.000 bisa dapat 4 atau kalau satuan cuma Rp 25.000, mumpung lagi di Bandung sih," katanya. Tak lama kemudian, ia membawa pulang sandal pilihannya yang dirasa cocok.

Sepanjang jalan ini memang lebih didominasi oleh penjualan sepatu dan sandal. Hanya toko tertentu yang menjajakan jaket, ikat pinggang, atau tas. Hal ini karena melihat dari tren pasar yang paling laku.

"Barang paling laku sampai saat ini masih aneka sandal, terutama jelas yang obral. Karena harganya hanya Rp 25.000, kami juga hanya ambil untung Rp 5.000 tiap sandal," jelas Sahda, putri pemilik salah satu gerai kerajinan kulit.

Murah dan berkualitas, membuat yang tergiur tak hanya wisatawan luar kota. Tetapi warga asli Bandung pun ikut mampir meski sekedar melihat-lihat. "Ini lihat-lihat saja sama anak, mau liat sepatu kerja. Kesini karena murah dan tergolong awet dulu saya beli sandal disini," tutur Eni yang datang dari Cigondewah, Bandung.

Soal keuntungan, Sahda menjelaskan bahwa lebaran tahun ini hanya sedikit peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya. "Ramai hanya pada dua minggu pertama puasa dan hari kedua lebaran. Sisanya biasa saja, kenaikan hanya kurang lebih 2%," akunya.

Sampai saat ini, kerajinan kulit Cibaduyut memang masih jadi primadona untuk membeli kebutuhan sepatu dan tas. Namun nampaknya, wisatawan berbelanja oleh-oleh Bandung cenderung dalam bentuk makanan khas. "Sekarang yang beli justru cenderung orang Bandung atau Jawa Barat saja, untuk pendatang luar kota atau pulau sudah jarang. Kalau dulu justru sangat sering," pungkas Sahda.

(aau/yum)


Hide Ads